Penulis: Rafika
Minggu, 04 Februari 2024 | 604 views
Presisi.co - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) pada Jumat (2/2/2024) . Keputusan mundur dari perusahaan migas nasional itu diambilnya demi ikut mengampanyekan paslon capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, merapatnya Ahok ke bairisan pendukung paslon nomor urut 03 itu tidak akan mendongkrak kekuatan elektoral pasangan tersebut.
"Apakah menambah suara bagi elektoral Ganjar-Mahfud? saya sih melihatnya nggak ya, nggak terlalu berpengaruh," kata Ujang saat dihubungi, Minggu (4/2/2024), seperti diberitakan Suara.com.
Ujang mengatakan adanya Ahok hanya akan menambah kekuatan tokoh yang berada di barisan pendukung Ganjar-Mahfud.
"Nggak seperti itu logikanya, kalau pun masuk menambah kekuatan saja barisan kekuatan tokoh yang ada di 03. Tapi kalau menambah elektoral saya yakin nggak ya nggak berpengaruh," ujarnya.
Lebih lanjut, Ujang menilai mundurnya Ahok dari Komisaris Utama PT Pertamina bukan sesuatu yang spesial. Pasalnya, Ahok sendiri memang merupakan seorang politisi yang tergabung dalam PDI-Perjuangan (PDIP).
"Ya saya sih menganggapnya biasa biasa saja dia kan orang politik memang. Orang politik yang ada di BUMN memang. Ketika di BUMN banyak kontribusinya ya kembali ke jalur politik. Kalau dia orang politik ya ketika momentum politik pasti dia akan terlibat," tuturnya.
"Dan ketika masuk ke Ganjar Mahfud karena memang dia kan dari PDIP ya itu kan kader PDIP jadi memang ya kader PDIP suka tidak suka senang tidak senang harus mendukung Ganjar Mahfud," tambahnya. (*)