Jokowi Minta Format Debat Pilpres Diubah, Begini Jawaban Tegas KPU RI
Penulis: Rafika
Selasa, 09 Januari 2024 | 8.550 views
Presisi.co - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menegaskan tak akan mengubah format debat pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan oleh Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta format debat KPU diubah menjadi lebih baik lagi. Menurut Hasyim, format debat sudah hasil kesepakatan bersama antara semua tim pasangan calon presiden-calon wakil presiden.
“Saya engga komentar ya. KPU ini kan menyelenggarakan debat sudah berbagai macam pertimbangan dan pembicaraan kesepakatan dengan semua tim pasangan calon,” tutur Hasyim di kantornya, Selasa (9/1/2024), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Lebih lanjut, Hasyim juga menegaskan bahwa KPU sebagai penyelenggara pemilu hanya bertanggung jawab menyediakan forum dan memfasilitasi debat. Namun, penilaian kualitas dan substansi debat terletak di tangan masyarakat sebagai pemilih.
Terlebih lagi, debat sendiri adalah salah satu cara paslon untuk berkampanye.
"Itu sepenuhnya rakyat yang menilai, mengomentari dan meyakinkan atau tidak itu pemilih. KPU juga enggak akan komentar soal itu, karena sepenuhnya perdebatan ini adalah kampanye,” kata Hasyim.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), memberikan komentarnya atas pelaksanaan debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (9/1/2024) kemarin.
Jokowi berpendapat kalau ketiga calon presiden (capres) justru malah saling serang persoalan pribadi alih-alih memaparkan visi misi masing-masing.
"Ya yang pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan, yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya nggak apa-apa asal kebijakan, asal policy, asal visi nggak apa-apa," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).
Orang nomor satu di Indonesia itu menyayangkan adanya saling serang personal tersebut. Menurutnya, hal itu di luar dari tema debat yang diangkat semalam dan sama sekali tidak memberikan edukasi bagi masyarakat yang menontonnya.
"Tapi kalau sudah menyerang personal, pribadi, yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lain," ujar Jokowi.
"Saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," sambungnya.
Lebih lanjut, Jokowi merasa tayangan debat tersebut justru hanya akan menuai kekecewaan dari masyarakat. Ia pun menyarankan agar format debat dapat diubah sehingga ke depannya saling serang personal secara berlebihan dapat dihindari.
"Saya kira akan banyak yang kecewa. Sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup, saling menyerang nggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal," ujarnya. (*)