Andi Harun Jelaskan Peta Pengendalian Banjir di PBAK UINSI Samarinda
Penulis: Muhammad Riduan
2 jam yang lalu | 0 views
Wali Kota Samarinda, Andi Harun bersama jajaran Rektorat UINSI Samarinda.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjadi pemateri dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Senin 18 Agustus 2025.
Di hadapan ribuan mahasiswa baru (Maba) yang memadati Auditorium 22 Dzulhijjah itu, Andi Harun membawakan materi mengenai permasalahan banjir dan sampah yang menjadi isu penting di Kota Tepian.
"Ini menarik dan saya mengapresiasi sangat tinggi kepada UINSI dengan perkenalkan masalah banjir dan sampah, sebagai bentuk edukasi agar mahasiswa juga menjadi bagian dalam proses pengendalian banjir termasuk pengelolaan sampah,” katanya.
Andi Harun menambahkan, meski waktu pemaparan hanya sekitar satu jam, dirinya merasakan antusiasme mahasiswa yang cukup tinggi, mereka interaktif dan menyimak dengan baik apa yang disampaikan.
“Dan paling tidak mahasiswa sudah memahami bagaimana peta pengendalian banjir di Samarinda,” jelasnya.
Orang nomor satu di Kota Tepian tersebut memaparkan strategi pengendalian banjir yang terbagi dalam tiga pendekatan, yakni struktural, non-struktural, serta kelembagaan dan sosial kemasyarakatan.
Strategi itu, menurutnya, dijalankan dalam tiga tahapan: jangka pendek (1–3 tahun), menengah (3–5 tahun), dan jangka panjang (5 tahun ke atas) yang juga melibatkan daerah lain di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam.
“Pada tahap mitigasi atau strategi mitigasi strukturalnya adalah revitalisasi drainase, kemudian pengerukan. Sementara non-strukturalnya adalah kebijakan tentang lingkungan, termasuk pembatasan tambang di daerah-daerah perbatasan,” urainya.
Tidak hanya itu, mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) ini juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam membantu pengendalian sampah.
“Karena drainase kita sampai saat ini masih menjadi gambaran bahwa masih ada di antara kita yang buang sampah di parit," ujarnya.
"Mudah-mudahan ke depan kesadaran itu makin tinggi dan drainase maupun sungai kita kembali normal, bahkan bisa menjadi sumbu ekonomi, sosial, pariwisata, hingga edukasi,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UINSI Samarinda, Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag., menyebutkan bahwa jumlah mahasiswa baru yang terdata sekitar 1.700. Hadirnya PBAK ini guna pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan yang di dalamnya memperkenalkan penguatan kurikulum berbasis cinta dan eko-teologi.
"Yang disampaikan Pak Wali (Andi Harun) tadi tentang bagaimana menjaga lingkungan, pengendalian banjir, dan pengolahan sampah, itu bagian dari kepedulian mencintai alam,” ucapnya.
Menurutnya Zurqoni kepedulian tersebut sejalan dengan kurikulum UINSI Samarinda yang menanamkan nilai cinta lingkungan dan eko-teologi kepada civitas akademika.
“Pada prinsipnya kita menanamkan kepada civitas akademik termasuk mahasiswa untuk memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian alam,” pungkasnya. (*)