search

Berita

Lukas EnembePapua rusuhJayapura rusuharak-arakan jenazah Luka EnembeLukas Enembe meninggalRidwan Rumasukun

Massa Ricuh Saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe, 14 Orang Tercatat Luka-luka

Penulis: Rafika
Jumat, 29 Desember 2023 | 2.735 views
Massa Ricuh Saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe, 14 Orang Tercatat Luka-luka
Arak-arakan jenazah Lukas Enembe oleh massa. (Sumber: Dok. Detik.com)

Presisi.co - Kericuhan dan kerusuhan mewarnai prosesi arak-arakan jenazah Lukas Enembe menuju tempat persemayamannya di Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Kamis (28/12/2023). Sejumlah massa melempar batu hingga membakar bangunan hingga menyebabkan adanya jiwa luka-luka.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, menuturkan bahwa insiden tersebut menyebabkan sedikitnya 14 korban luka, termasuk Pj. Gubernur Provinsi Papua Muhammad Ridwan Rumasukun. Sejumlah bangunan dan kendaraan juga terkena dampak dari kericuhan yang tak terhindarkan.

“Terdapat 14 korban luka, termasuk Pj. Gubernur Provinsi Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, delapan aparat keamanan, dan lima warga masyarakat," ucap Mathius, dilansir dari VOA Indonesia.

"Selain itu ada satu mobil yang dibakar, lima kendaraan rusak berat, tiga bangunan dan sekitar 25 perumahan mengalami kerusakan serta pembakaran," katanya menyambung.

Mathius menyebut kondisi terkini Pj. Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun yang turut menjadi korban luka dinyatakan stabil. Namun, Ridwan akan menjalani pengobatan lebih lanjut di Jakarta.

Untuk diketahui, insiden kerusuhan dan bentrok antara warga dengan aparat keamanan itu terjadi ketika massa yang menjemput jenazah Lukas Enembe di Bandara Sentani, Jayapura, menginginkan jenazah dibawa ke lokasi persemayaman dengan cara diarak, alih-alih menggunakan mobil.

Dikatakan VOA, warga ingin agar jenazah diarak ke Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) di Sentani guna menghormati jasa mantan gubernur selama dua periode itu. Pihak keluarga yang tak kuasa menahan tuntutan warga akhirnya mengizinkan jenazah diarak.

Selama arak-arakan jenazah itu, sejumlah massa melempari gedung dan fasilitas publik di sepanjang jalan yang mereka lalui. Tak jarang massa bentrok dengan warga lokal dan aparat keamanan. (*)

Editor: Rafika