Penulis: Redaksi Presisi
Samarinda, Presisi.co - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pernah menyinggung adanya dana ilegal yang mengalir untuk membiayai kampanye.
Dana tersebut diduga hasil aktivitas tambang ilegal. Hasil temuan ini juga sudah dilaporkan ke Bawaslu dan KPU.
Secara umum jumlah transaksi mencurigakan terkait pemilu diperkirakan terendus hingga triliunan rupiah.
Namun PPTK tidak merinci jumlah pastinya, tetapi tetap memastikan bakal memonitor aliran uang dalam pemilu, seperti yang dilakukan pada pemilu-pemilu sebelumnya.
Menanggapi ini, Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Herdiansyah Hamzah menegaskan jika dikaitkan dengan pemilu, maka kegiatan tambang ilegal diduga semakin marak.
Laporan PPATK yang melacak lalu lintas uang di kampanye pemilu perlu serius untuk ditelusuri. Apalagi disebutkan penyumbang terbesar salah satunya dari aktivitas tambang ilegal.
"Jadi bisa dipastikan yang terjadi di Batu Sopang, Paser itu termasuk tempat-tempat lain ada kaitannya dengan reproduksi pembiayaan kampanye pemilu," ujarnya.
"Makanya itu terjadi di mana-mana secara masif, yang ramai di Kabupaten Paser saja, tapi kalau mau melacak semua tempat saya pikir semua daerah-daerah di Kaltim terjadi aksi serupa," pungkas pria disapa Castro.
