Penulis: Febri Ari Sandi
Samarinda, Presisi.co - Upaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, bukan proses yang mudah, terutama untuk petugas kesehatan harus mempunyai kompetensi yang memadai, dalam melakukan intervensi perubahan perilaku melalui upaya promosi kesehatan.
Salah satu intervensi perilaku kesehatan keluarga adalah melalui pendekatan komunikasi perubahan perilaku (KPP), dalam pemberdayaan keluarga sehat.
Hal tersebut dikatakan oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas kesehatan Kaltim, Setyo Budi Basuki membuka agenda Pelatihan Pelayanan Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam Pemberdayaan Keluarga di Puskesmas Provinsi Kalimantan Timur yang berlangsung di Hotel Royal Park, Samarinda, pada Senin, 6 November 2023.
"Keluarga dan masyarakat untuk harus tau dan mau menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS)," ujarnya.
Mengacu pada ketetapan dan permasalahan yang ada, maka dari itu kementrian kesehatan RI menetapkan kebijakan tentang perlunya meningkatkan kapasitas serta kompetensi pengola program di puskesmas dalam komunikasi perubahan perilaku KPP dalam perilaku hidup sehat.
Lewat pelatihan tersebut, kemampuan masyarakat dan individu dalam melaksanakan pola hidup sehat dan bersih lebih meningkat lagi.
"Dalam puskesmas wajib mempunyai kemampuan dalam komunikasi perubahan perilaku KPP dapat mendukung tugas dan perannya dalam upaya mengubah masyarakat menjadi hidup sehat dan bersih," katanya.
Maka itu, lanjut Setyo perlu dilakuan peningkatkan kapasitas yang berupa soft skill dan melakukan praktek komunikasi secara langsung. (*)
Editor: Redaksi
