Gandeng Peneliti dari UGM, Bappeda Kukar Lakukan Riset Pembangunan Pertanian Berbasis Kawasan
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 30 Oktober 2023 | 282 views
Tenggarong, Presisi.co - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan kajian mendalam terkait analisis pembangunan pertanian berbasis kawasan di Kukar. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan ambisi Kukar menjadi lumbung pangan bagi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Untuk menyukseskan rencana pengembangan pertanian berbasis kawasan ini, Bappeda Kukar turut menggandeng tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Plt Kepala Bappeda Kukar, Syarifah Vanesa Vilna mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar telah menetapkan lima kawasan pertanian berbeda di Kukar sebagai lokasi pertanian terpadu.
"Lima kawasan pertanian yang ditetapkan adalah Kecamatan Marangkayu, Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong-Loa Kulu, Tenggarong Seberang I dan Tenggarong Seberang II," jelasnya, Senin (30/10/2023).
Tujuan dari penelitian ini, sambung Vanesa, yakni untuk mengevaluasi tingkat kelayakan usaha pertanian di lima wilayah tersebut.
Oleh karena itu, dalam rangka memastikan data penelitian yang akurat, Bappeda dan tim peneliti dari UGM memfokuskan tiga kecamatan sebagai lokasi percobaan untuk pilot project pertanian terintegrasi berbasis kawasan.
"Tiga kecamatan tersebut adalah Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong-Loa Kulu dan Tenggarong Seberang," tuturnya.
Sementara itu, Alia Bihrajihant Raya selaku Ketua Tim Peneliti dari UGM, mengungkapkan bahwa pertanian terintegrasi berbasis kawasan memiliki sejumlah dampak positif bagi wilayah Kukar dan sekitarnya. Salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan pangan.
Lebih lanjut, ia menyebut bukan tak mungkin Kukar menjadi lumbung pangan bagi Kaltim dan IKN Nusantara. Mengingat luasnya wilayah pertanian pangan dan hortikultura di Kukar, program ini digadang-gadang akan sukses mengantarkan Kukar sebagai daerah pemasok pangan utama.
"Kawasan pertanian terintegrasi di Kukar memiliki nilai strategis dan mampu memenuhi kebutuhan pangan di Kaltim dan IKN," sambungnya.
Ia berharap, konsep pertanian terintegrasi berbasis kawasan ini mampu menjadi penggerak pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
"Sehingga fokus pembangunan semakin mendukung seluruh lapisan masyarakat," pungkasnya. (Adv)