Andi Harun Tunggu Estimasi Anggaran yang Realistis Jika Plaza 21 Samarinda Disulap Jadi Gedung Parkir
Penulis: Muhammad Riduan
3 jam yang lalu | 0 views
Kondisi terkini dari Eks Plaza 21 Samarinda.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana memanfaatkan bangunan eks Plaza 21 untuk dijadikan gedung parkir. Namun, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan rencana tersebut masih dalam tahap evaluasi, terutama terkait efisiensi anggaran.
Orang nomor satu di Kota Tepian tersebut mengutarakan dalam rapat bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Samarinda dan konsultan perencana, terdapat dua opsi yang hingga kini masih dipertimbangkan pemkot.
Pertama, pembongkaran total bangunan lama dan pembangunan struktur baru tiga lantai dengan estimasi biaya Rp67 miliar. Kedua, mempertahankan struktur eksisting dengan penguatan di beberapa bagian, sehingga bangunan tetap 4+1 lantai dengan biaya sekitar Rp55 miliar.
“Dua opsi ini masih dianggap terlalu tinggi. Karena sebelumnya ketika ada rencana swasta mengubah eks Plaza 21 menjadi hotel, estimasi biayanya hanya sekitar Rp35 miliar dengan 119 kamar dan tiga lantai parkir,” ungkap Andi Harun, saat diwawancarai.
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim itu menambahkan, meski perbandingan dengan rencana swasta tidak sepenuhnya sebanding, angka yang ditawarkan konsultan tetap dinilai belum efisien.
“Saya minta analisis lebih detail, baik dari sisi kepatuhan terhadap regulasi maupun teknis bangunan. Kalau struktur lama masih bisa dipakai, cukup dilakukan penguatan dan peremajaan. Tidak harus dibongkar total,” tegasnya.
Pemkot Samarinda memberikan waktu dua minggu ke depan bagi konsultan untuk menyampaikan hasil perbaikan analisis, termasuk desain dan estimasi anggaran yang lebih realistis.
"Kita minta agar angkanya benar-benar mencerminkan satu kepatuhan pada peraturan yang kedua desain bangunan itu menggambarkan tidak harus membongkar semuanya jika struktur masih memungkinkan untuk dipakai sehingga bisa menekan anggaran biaya pembangunan," imbuhnya. (*)