Anies Baswedan Ungkap Alasan Surya Paloh Tega Khianati AHY dan Demokrat: Tidak Ditolak, Tapi ...
Penulis: Rafika
Rabu, 06 September 2023 | 1.731 views
Presisi.co - Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan akhirnya angkat bicara alasan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang memilih mendeklarasikan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapres yang akan mendampingi Anies, alih-alih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Anies, Surya Paloh tidak menolak nama tersebut, tetapi ada alasan khusus yang membuatnya tak bisa mendeklarasikan nama AHY sebagai bakal cawapres. Keterangan itu disampaikan Anies dalam tayangan Mata Najwa yang disiarkan pada Senin (4/9/2023) malam.
Dikatakan oleh Anies, sempat terjadi perbedaan pendapat yang cukup intens di pertemuan Tim 8 Koalisi Perubahan pada pekan terakhir bulan Agustus lalu. Mantan gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan sudah tidak ada kesamaan pandangan lagi di tanggal 28 Agustus lalu.
"Bahwa pada mulai weekend, 27, 28, 29, Minggu, Senin, Selasa, itu percakapan intensif di Tim 8. Dan pada tanggal 28 sudah ketemu situasi perbedaan pandangan yang tidak bisa dipertemukan," ungkap Anies dikutip dari Suara.com, Rabu (6/9/2023).
Lebih lanjut, Anies mengaku ia sudah menyodorkan nama AHY sebagai kandidat cawapresnya kepada NasDem, Demokrat, dan PKS sejak bulan Juni lalu. Menurutnya, saat itu hanya AHY yang bersedia maju menjadi cawapresnya.
"PKS memahami bahwa pilihannya memang AHY. Yang tersedia AHY, lalu Demokrat juga gitu," kata Anies.
Ketika mengetahui nama AHY, lanjut Anies, Surya Paloh disebut tidak menolaknya. Hanya saja, Ketum NasDem itu tidak bisa menggelar deklarasi AHY dalam waktu dekat.
"Saya sampaikan ke Surya Paloh, dan Pak Surya Paloh ketika mendengar itu. Beliau tidak menolak, tapi beliau mengatakan begini, 'Itu adalah opsi yang boleh kita lakukan pencalonan di ujung, tapi tidak sekarang'," tutur Anies.
Saat itu, Demokrat mendesak Anies agar segera menggelar deklarasi bakal cawapres secepatnya. Di lain sisi, Surya Paloh meminta Anies untuk memutuskan perihal waktu deklarasi sepulang ibadah haji.
"Nama itu tidak ditolak, tapi tidak dideklarasikan sekarang," kata Anies.
Demokrat Cabut Dukungan Imbas Merasa Dikhianati
Sebelumnya, Partai Demokrat mengumumkan telah mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan imbas merasa dikhianati atas keputusan sepihak NasDem dan Anies Baswedan yang diam-diam menunjuk Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi cawapres.
Hal itu diputuskan dalam rapat Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Jawa Barat, Jumat sore (1/9/2023). Agenda itu dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sebagai ketua dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY selaku wakil ketua.
"Hasil sidang MTP, pertama partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024," kata Sekretaris MTP Demokrat Andi Mallarangeng dalam konferensi persnya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
Sebagaimana diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan selama ini mengusung AHY sebagai cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Sementara itu, PKB sendiri tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Cak Imin.
Namun, alih-alih mendeklarasikan AHY sebagai cawapres, justru nama Cak Imin yang dikonfirmasi akan mendampingi Anies. Alhasil, Demokrat pun tak bisa mengelak bahwa langkah ini merupakan pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol.
"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023 di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," ungkap Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023), (*)