SBY Terang-terangan Sindir Anies Baswedan Tak Amanah: Bagaimana Mau Jadi Pemimpin?
Penulis: Rafika
Jumat, 01 September 2023 | 1.199 views
Presisi.co - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), blak-blakkan menyebut Anies Baswedan sebagai pemimpin yang ingkar janji. Hal ini imbas dari pengkhianatan yang dilakukannya bersama Partai NasDem.
Pernyataan itu dilontarkan SBY prolog membuka Sidang Majelis Tinggi Partai untuk menetukan nasib partai Demokrat dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
SBY mengungkapkan dirinya bersyukur meski Demokrat 'diselingkuhi' oleh Anies Baswedan dan Partai NasDem yang memilih Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal cawapres 2024. Menurutnya, Demokrat patut bersyukur perselingkuhan ini terungkap ketika batas pendaftaran ke KPU masih lama.
"Memang kita ditukung, ditinggalkan seperti ini sekarang, sekarang. Bayangkan kalau ditikungnya kita, ditinggalkannya kita ini satu-dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU, bayangkan seperti apa. Kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah, ini syukur yang pertama," kata SBY, dilansir dari Suara.com.
Kemudian ia menyampaikan, hal yang perlu disyukuri kembali yakni dirinya diselamatkan oleh Yang Maha Kuasa dan diberi waktu untuk menimbang ulang.
"Yang kita rasakan sekarang ini mereka tidak shiddiq, tidak jujur, tidak amanah. Berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati, tidak memegang komitmen dan janji-janjinya," sambungnya.
Kemudian, Presiden Keenam Republik Indonesia melontarkan pertanyaan yang ditujukan untuk menyindir Anies Baswedan. Menurutnya, jika saat ini saja sudah melanggar janji, bagaimana nantinya akan memimpin Indonesia.
"Nah sekarang saja tidak shiddiq, tidak amanah, tidak memegang komitmen. Bagaimana nanti kalau menjadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar?" tuturnya.
"Selain itu, kita ternyata tidak diizinkan untuk berkoalisi dengan seseorang yang sejak awal sudah melanggar dan mengingkari kesepakatan. Tertulis dalam kesepakatan koalisi, menjunjung tinggi prinsip kesetaraan, equality," tandas SBY.
Demokrat Mengungkap Pengkhianatan
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan tertulisnya, mengungkapkan pengkhianatan yang dilakukan oleh NasDem. Ia menyebut NasDem secara sepihak menunjuk Cak Imin, yang saat ini posisinya masih di poros Prabowo, menjadi cawapres Anies Baswedan.
"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023 di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Teuku dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023), dilansir dari Suara.com.
Sebagaimana diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan selama ini telah mengusung AHY sebagai cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Sementara itu, PKB sendiri tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Cak Imin.
Namun, bukannya segera mendeklarasikan AHY sebagai cawapres, justru nama Cak Imin yang dikonfirmasi akan mendampingi Anies. Alhasil, Demokrat pun tak bisa mengelak bahwa langkah ini merupakan pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol. (*)