Pangkas Angka Stunting, Dinas Kesehatan Samarinda Tebar 69 Trainer, Begini yang Akan Dikerjakan
Penulis: Nelly Agustina
Rabu, 01 Maret 2023 | 2.613 views
Samarinda, Presisi.co - Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda bersama tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melaksanakan Gerakan Penambah Hari Buka Posyandu di Posyandu Menur Yonif 611/Awang Long Samarinda, Kelurahan Sungai Keledang, Selasa 28 Februari 2023.
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan edaran menteri kesehatan (menkes) bersamaan dengan bulan vitamin A dan gerakan penimbangan.
Wakil Ketua Kelompok Kerja (Pokja) 4 PKK Samarinda Deasy Avryani mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai momentum pembukaan 694 posyandu serentak pasca pandemi. Meliputi berbagai kegiatan di antaranya kelas ibu balita, kelas ibu hamil, pemberian obat cacing, dan penyuluhan dengan metode emo-demo.
"Terdapat beberapa posyandu yang sudah memberikan vitamin A. Tapi ada yang belum dan dimaksimalkan bulan ini," ucapnya.
Deasy Avryani menuturkan, kegiatan ini akan rutin dilakukan, karena kegiatan posyandu harusnya diintegrasi dengan kegiatan yang lain. Tapi bergantung sarana dan prasarana setiap posyandu.
"Kan masih ada posyandu yang menumpang. Jadi sesuai dengan kemampuan, juga ada pemberian imunisasi," ungkapnya pada awak media lewat sambungan telepon.
Dalam kegiatan tersebut, Deasy menjelaskan bahwa acara penambah hari buka ini dihadiri 40 peserta balita yang tercatat. Namun yang hadir 120 balita.
"Kegiatan ini sebelumnya melalui pendataan, sehingga menghasilkan kegiatan yang komprehensif," ujarnya.
Deasy menguraikan, PKK Samarinda melalui posyandu mempunyai jurus jitu mengurangi angka stunting di Samarinda. Yaitu dengan penyuluhan emo-demo. Penyuluhan ini berbasis pendekatan emosional.
Dia menerangkan, Samarinda punya 69 trainer yang disebar ke 10 kecamatan dan 59 kelurahan se-Samarinda.
Isi penyuluhan itu di antaranya tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif, memberikan asupan gizi yang tepat, mengajak rajin ke posyandu, dan memperhatikan perkembangan anak.
"Penyuluhannya akan bersifat atraktif. Jadi, orangtua akan diberikan penyuluhan tentang gizi dan pola asuh melalui bermain, bernyanyi, juga alat peraga," ucapnya.
"Ini akan jadi jurus jitu kota Samarinda. Beda dari daerah lain," pungkasnya. (*)