Peringati HUT ke-77 Korps Brimob Polri, Wabup Kukar dan Kapolda Kaltim Kolaborasi Tanam Phon Bersama
Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 11 November 2022 | 466 views
Presisi.co – Wakil Bupati (Wabup) Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin hadiri kegiatan menanam pohon bersama yang diselenggarakan oleh Polda Kaltim dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Korps Brimob Polri.
Kegiatan ini digelar di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Kecamatan Samboja, pada Jumat 11 November 2022.
Wabub Rendi tak sendiri, pada kesempatan itu ia melakukan penanaman pohon bersama dengan Kapolda Kaltim, Irjen Pol. Imam Sugianto dan Wakapolda Kaltim Brigjen Pol. Mujiyono.
Atas antusias Pemkab Kukar dan Polda Kaltim ini, CEO BOSF Samboja, Jamartin Sihite mengucapkan terimakasih karena program penanaman pohon bersama ini digelar di lokasi rehabilitasi orang utan yang dipimpinnya.
Menurutnya, apa yang telah dilaksanakan tersebut merupakan bentuk dukungan nyata pihak Kepolisian Republik Indonesia dalam memelihara dan melestarikan alam.
Ia menjelaskan, BOSF Samboja sendiri merupakan organisasi yang bergerak guna memberikan penyelamatan dan merehabilitasi orangutan agar bisa beradaptasi seperti sebelumnya saat nantinya dilepaskan kembali dihutan liar.
Kenapa orangutan ditempat kami enggak nambah-nambah, karena tugas kami disini me-rescue dan merehabilitasi orangutan sehingga nantinya bisa kembali beradaptasi saat dilepas di hutan liar,” terang Jasmartin Sihite.
Lebih lanjut, dirinya berharap kerjasama antara BOSF dan Polri khususnya dalam bidang penanaman pohon di lokasi areal BOSF Samboja tidak hanya menjadi kegiatan serimonial semata, namun bisa terus berlanjut kedepannya.
“Kami juga berharap bantuannya khususnya dalam menjaga kawasan ini dari perambahan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolda Kaltim Irjen Pol. Imam Sugianto dalam arahannya mengatakan semoga kegiatan yang dilaksanakan dalam suasana cukup sederhana tersebut ke depan akan berdampak besar, khususnya terhadap pelestarian orang utan di kawasan konservasi BOSF.
Berdasarkan, data deforestasi masih cukup mengancam keberadaan hutan di Republik Indonesia. Dimana laju deforestasi di Indonesia menurut perkiraan World Bank antara 700 ribu sampai 1.2 juta ha per tahun, yang disebabkan lebih banyak dari peladang berpindah.
“Ini yang masih menjadi kebiasaan masyarakat kita pak, mungkin di Kalimantan Timur ini masih belum begitu terasa, tapi di wilayah Kalimantan lain masyarakat yang masih membawa kebiasaan hidup ladang berpindah ini cukup berdampak signifikan terhadap sumbangan deforestasi yang terjadi di seluruh negara kita ini,” katanya.
Sedangkan menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.3 juta ha per tahun atau setiap tahunnya luas areal hutan berkurang sebesar satu persen dengan penyebab utamanya deforestasi.
Berkenan dengan hal tersebut dirinya berharap hal tersebut bisa menjadi bahan perenungan bagi seluruh pihak.
"Kami berharap kegiatan penanaman pohon ini bisa menjadi titik awal dan menggugah seluruh pihak untuk bersama-sama bergotong royong dalam memetakan dan memperbaiki hutan yang telah rusak, sehingga kedepan keberadaan hutan kembali sesuai fungsinya bagi kehidupan," pungkasnya.
Untuk diketahui, turut hadir pada kegiatan tersebut diantaranya Kapolres Kukar AKBP Hari Rosena, Camat Samboja Burhanuddin, Danramil Samboja Kapten Inf Agus Ernanto. (*)