Tatkala Heru Budi Hartono Menghapus Sejumlah ‘Warisan’ Anies Baswedan, Mulai Dari TGUPP Hingga Jalur Sepeda
Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 15 November 2022 | 1.303 views
Presisi.co – Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, ternyata tidak menersukan sejumlah program usungan pendahulunya, Anies Baswedan. Mulai tim pembantu hingga menghijaukan Monas, berikut adalah ulasan selengkapnya.
Dilansir dari Kompas, salah satu program legacy Anies Baswedan yang ditinggalkan adalah Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta. Sejak pertama dilantik, 17 November silam, Heru menegaskan TGUPP tidak diperlukan.
Pasalnya, ia mengaku bakal memaksimalkan satuan kerja perangkat daerah DKI Jakarta, serta mengoptimalkan fungsi asisten pemerintahan, tenaga ahli, dan asisten ahli.
"TGUPP, semua bagus, tetapi saya ingin memaksimalkan dinas-dinas yang ada," bebernya.
Di zaman Anies, kehadiran TGUPP, yang memiliki 70 anggota, kerap menjadi target kritik bagi DPRD DKI Jakarta. Tim tersebut dinilai tidak efektif karena memboroskan dana kas daerah. Salah satu kritik keras dilontarkan Anggota DPRD DKI, Gembong Warsono.
Politisi Partai PDI Perjuangan ini menjelaskan besaran anggaran TGUPP pada 2018 mencapai Rp 29 milliar. Adapun pada 2019 hingga 2021, jumlahnya mencapai 18,9 miliar per-tahun. Tahun ini, besaran alokasi TGUPP direncanakan menyentuh Rp 12,5 milliar.
"Jika penjabat gubernur merasa membutuhkan silakan menggunakan TGUPP atau apa istilahnya.Tapi alokasi anggaran tidak melekat di APBD, silakan anggaran yang digunakan melalui dana operasionalnya gubernur," kata Gembong.
Kebijakan lain yang tidak dilanjutkan Heru adalah jalur sepeda. Kebijakan tersebut bakal ditiadakan dalam tahun anggaran mendatang. Awalya, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2023, yang dibuat saat Anies Baswedan masih menjabat, terdapat sekitar Rp 38 miliar untuk pembangunan 535,68 kilometer jalur sepeda.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan rencana pembangunan itu dihapus karena Dishub ingin fokus mengevaluasi pengunaan jalur sepeda yang ada.
"Untuk jalur sepeda, semula dianggarkan sebesar Rp 38 miliar. Kemudian, kami usulkan untuk dinolkan. Masuk tahun 2023, kami akan melakukan evaluasi (jalur sepeda) yang sudah ada secara komprehensif," kata Syafrin Jumat, 11 November 2022.
Menanam Pohon yang Dipangkas
Kebijakan terakhir Anies Baswedan yang batal diikuti Heru adalah mengenai revitalisasi lingkungan di sekitar Monas. Saat Anies menjabat, Pemprov DKI Jakarta sempat memotong sejumlah pohon di kawasan tersebut untuk direvitalisasi.
Pemprov hendak membangun plaza di sisi selatan Monas, yang diklaim bakal menyerupai kawasan tersebut saat pertama kali dibangun pada 1961. Plaza tersebut direncanakan menjadi tempat kegiatan pemerintahan.
Alhasil, setidaknya 205 pohon yang berusia puluhan tahun ditebang dan bakal diganti alun-alun berbahan beton. Ratusan pohon itu kemudian dipindahkan di sisi lain sekitar mnas sseperti lapangan parkir Ikatan Restoran dan Taman Indonesia.
Namun kini, Heru justru melakukan sebaliknya. Ia berkomitmen menghijaukan kembali kawasan tersebut dengan menanam kembali pohon yang sempat ditebang. Komitmen ini diungkapnya saat bertemu Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, pada Rabu, 19 Oktober silam.
Ia menjelaskan segera berkoordinasi dengan Mensesneg selaku Ketua Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka. “Nanti (desain Monas) sama Mensesneg, karena itu milik pemerintah pusat,” ujar Heru. (*)