Penulis: Redaksi Presisi
Samarinda, Presisi.co - Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat. Perannya dalam mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas sangat besar. Oleh sebab itu, perlu adanya dorongan dari semua pihak, agar tercipta keluarga sejahtera.
Demikian yang disampaikan Anggota DPRD Kaltim, Puji Setyowati dalam sosialisasi perda (sosper) yang berlangsung di Jalan Majenang, Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Senin (17/10).
Legislator Karang Paci--sebutan Gedung DPRD Kaltim-- itu mendengungkan isi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga di hadapan para peserta sosper.
Di antaranya adalah perkawinan di bawah umur. "Usianya belum produktif, reproduksi juga belum matang, belum siap untuk dibuahi. Hal ini bisa menimbulkan dampak yang besar bagi keluarga," kata Politisi Partai Demokrat itu.
Dampak yang dimaksud Puji, dapat berujung pada kematian. Berdasarkan uraiannya, kasus kematian ibu dan anak, yang didominasi perkawinan di bawah umur sangat tinggi.
"Dampak lainnya adalah terjadi kasus stunting, kenakalan remaja hingga kekerasan dalam rumah tinggi (KDRT)," paparnya.
Menurut Puji, keluarga berperan mencegah dampak tersebut agar tidak terjadi. Dalam Perda Nomor 2 Tahun 2022, telah disusun regulasi dan konsep atas persoalan ini. Tujuannya, menciptakan keluarga sejahtera dan berkualitas dari segi ekonomi, kesehatan, hingga akhlak.
Di sisi lain, sebut Puji, pemerintah lewat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dapat mendorong terciptanya keluarga sejahtera dengan membangun sarana dan prasarana.
"Sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah bisa seperti pendidikan, infrastruktur, kesehatan hingga daerah terpencil," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim itu.
Puji berharap, masyarakat yang hadir dalam sosper, bisa menyampaikan kembali pesan di dalam Perda ketahanan keluarga kepada keluarga lainnya.
"Saya titip, agar menyampaikan kepada keluarga lain yang tidak hadir dalam sosper ini. Mengenai pentingnya perda ketahanan keluarga," pungkasnya. (*)
Editor: Yusuf
