Petugas Rutan Samarinda Amankan Belasan Barang Terlarang di Blok Hunian WBP
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 25 Agustus 2022 | 943 views
Samarinda, Presisi.co - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Samarinda menggelar razia di lingkungan blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), pada Kamis, (25/8/2022) sekitar pukul 09.00 wita.
Razia tersebut digelar lantaran petugas Rutan Samarinda menerima adanya informasi bahwa terdapat WBP yang membawa benda terlarang ke dalam blok hunian.
Bersama dengan 14 orang staff jaga, Kepala Keamanan Pengamanan Rutan Samarinda, Gilang Wisnu Wardana memimpin razia di sejumlah blok hunian WBP yang dicurigai menyimpan barang terlarang.
Selama satu kurang lebih satu jam razia berlangsung, petugas juga sempat bersitegang hingga adu mulut dengan para penghuni Rutan di salah satu blok hunian.
Hal itu dikarenakan WBP mencoba menghalang-halangi petugas saat hendak memeriksa loker pakaian yang diduga digunakan untuk menyimpan benda terlarang. Meski begitu, petugas pun berhasil mengamankan barang terlarang selama proses razia.
"Hasil razia terdapat 5 buah hp android, 4 buah charger, 2 buah gunting, 2 buah garpu besi, buah terminal listrik, 2 buah kabel sepanjang 2 meter. 2 orang dalam BAP mengaku hp yang digunakan hasil rakitan, 3 lainnya di dapat dari wbpo yang telah bebas," ucap Gilang.
Kepada lima orang WBP pemilik handphone tersebut, Gilang menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan BAP.
Tak hanya itu, ia juga menyebutkan, teruntuk para pemilik barang terlarang tersebut nantinya dipastikan akan sulit untuk mengusulkan remisi.
“WBP yang menghalangi itu ternyata, dia yang memiliki HP ytang tersimpan di dalam loker,” jelas Gilang
“Kami juga sudah melakukan BAP yang bersangkutan, pasti akan kami beri sanksi. Sekarang ini yang bersangkutan sudah kamu masukan sel isolasi,” sambungnya.
Karutan Samarinda, Alanta Imanuel Ketaren menambahkan, bahwa razia kali ini digelar secara isidental. Sebab adanya laporan bahwa salah satu kamar hunian WBP terdapat benda terlarang.
“Laporan itu datangnya dari sesama WBP, karena mereka tidak ingin rutan terganggu keamanannya karena ada rekan WBP yang melanggar peraturan. Puji Tuhan mas, WBP kami juga ikut menjaga keamanan rutan,” singkat Alanta. (*)