Upaya Penanggulangan Banjir Bontang, Pemprov Akui Ada Kendala
Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 13 Mei 2022 | 550 views
Samarinda, Presisi.co - Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menjelaskan, saat ini Bendungan Suka Rahmat di Bontang tetap diproses. Namun, memang masih ada sejumlah kendala. Dia tak menampik jika Bendungan Suka Rahmat dapat mencegah banjir di Kota Bontang.
"Yang kita lihat, itu akan membendung. Air akan mengalir semua ke sana (Bendungan Suka Rahmat), setahu saya harusnya tahun ini bisa sudah berfungsi," katanya.
Namun, sayangnya masih ada masalah ganti rugi lahan yang belum selesai. Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK pun mengatakan, tim sudah terjun ke Bendungan Suka Rahmat.
"Memang perlu kajian. Jangan cepat-cepat tapi nanti salah lagi. Kalau salah, dana sia-sia," ungkapnya.
Untuk diketahui bencana banjir yang akhir-akhir ini menerjang Kota Bontang turut menyeret Pemprov Kaltim. Pembangunan Bendungan Suka Rahmat yang direncanakan mengatur debit air dari hulu sebelum masuk ke Bontang lalu menuju laut, mandek karena persoalan administrasi.
“Kami (legislatif dan eksekutif) harus bersama. Berkoordinasi intensif kepada pemprov. Karena situasinya sudah seperti ini,” kata Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris.
Menurut dia, penanganan banjir di Kota Bontang harus jadi perhatian serius. Karena dalam lima bulan terakhir, air bah sudah menerjang sejumlah kawasan sebanyak tiga kali. Dia melanjutkan, solusi utama mengatasi banjir di Kota Bontang adalah pembangunan Bendungan Suka Rahmat yang mulai dicetuskan pada 2013. Berdasarkan LPSE Kaltim, anggaran penyusunan DED menelan biaya Rp 949 juta. Setahun berselang, giliran penyusunan amdal. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 569 juta. Pada tahun yang sama, dilakukan model test dan sertifikasi desain bendungan. Kala itu, Pemprov Kaltim menggelontorkan dana senilai Rp 971 juta. Dua tahun berikutnya, studi larap untuk pembebasan lahan dengan pagu Rp 509 juta.
Untuk diketahui, lahan Bendungan Suka Rahmat masuk hutan lindung. Lokasinya pun berada di luar Kota Bontang. Sehingga peran pemprov dinanti. Bendali Suka Rahmat memiliki luas 200 hektare dengan daya tampung 2 juta kubik. Selain mengatasi banjir, Bendungan Suka Rahmat akan difungsikan sebagai sumber air baku dengan kapasitas produksi 150 liter per detik. Dia berharap, DPRD dan Pemkot Bontang segera bertemu dengan pemprov agar ada kepastian alokasi anggaran.
Dia juga berharap masterplan penanganan banjir segera tuntas. Penyusunan masterplan dianggarkan melalui APBD Bontang tahun ini. Nilainya Rp 1,3 miliar. Lelang dimenangkan PT Globetek Glory Konsultan. Perusahaan ini berdomisili di Manado.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Bontang Amiruddin Syam mengaku siap berkoordinasi lagi dengan Pemprov Kaltim. Utamanya dalam memantau progres percepatan pembangunan Bendungan Suka Rahmat. Dia menyampaikan, dalam musrenbang tingkat provinsi belum lama ini, pembangunan Bendungan Suka Rahmat disampaikan langsung kepada Gubernur Kaltim Isran Noor.
“Karena memang cara utama pengendalian banjir di Bontang yakni pembangunan bendungan itu. Kami tidak ada henti-hentinya berkoordinasi terus,” kata Amiruddin.
Sembari menanti Bendungan Suka Rahmat terwujud, Pemkot Bontang akan melakukan beberapa upaya penanganan banjir. Seperti penurapan sungai secara swakelola dan menggiatkan masyarakat untuk melakukan kerja bakti. Dia juga berharap beberapa program penanganan banjir masuk batang tubuh APBD tahun depan. “Karena banjir ini semakin tahun menjadi besar. Mungkin karena terjadinya perubahan ekosistem baik di hulu maupun hilir,” sebutnya. (Zk/adv/diskominfokaltim)