Haji Baba Ajak Masyarakat Balikpapan Cegah Perederan Narkoba
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 27 Juni 2022 | 2.016 views
Balikpapan, Presisi.co - Anggota DPRD Provinsi Kaltim, H Baba, menggelar Sosialisasi Perda (Sosper) Provinsi Kaltim Nomor 07 Tahun 2017 tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, pada Sabtu (15/6/2022).
Selama sosper, anggota Fraksi PDI Perjuangan ini didampingi oleh Narasumber Muhammad Riza Permadi, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Balikpapan Risnoto SH MH, tokoh masyarakat Balikpapan Kota Rudi dengan moderator Siti Aminah.
Dijelaskan H Baba, sosialisasi perda yang rutin ia lakukan ini adalah upaya pencegahan narkoba yang mengancam generasi di Benua Etam. Mengingat, Kaltim di 2014 lalu, sempat menduduki peringkat kedua tertinggi nasional, penyalahgunaan barang haram tersebut.
"Untuk itu, kita sebagai orang tua dan masyarakat harus berperan aktif dalam membantu pemerintah mencegah peredaran narkoba agar tidak meluas,” ucapnya.
Tak luput ia mengimbau kepada warga untuk tak segan melapor kepada aparat terkait apabila di wilayahnya dicurigai ada penyalahgunaan hingga peredaran narkoba.
“Silakan saja laporkan kepada yang berwajib sebab memberantas narkoba merupakan tanggung jawab kita bersama,” kata Anggota Komisi III DPRD Kaltim ini.
Menambahkan, Kepala BNN Kota Balikpapan Risnoto SH MH mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menetapkan bahwa Indonesia Darurat Narkoba.
“Indonesia termasuk salah satu negara yang darurat narkoba sebab tingginya tingkat prevalensi narkoba setiap tahunnya. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada H Baba selaku anggota DPRD Kaltim yang telah memberikan kesempatan kepada BNN untuk ikut melakukan sosialisasi tentang bahaya narkotika ini,” kata Risnoto.
Menurutnya, kondisi geografis Indonesia sangat rawan peredaran narkoba sebab mayoritas terdiri dari laut termasuk wilayah Kaltim dan Balikpapan khususnya.
“Sekarang ini para bandar lebih banyak memilih wilayah laut sebagai tempat peredaran narkoba karena peredaran lewat udara (pesawat) mudah terdeteksi,” terangnya.
Ia mengatakan, narkoba ini telah menjadi bisnis karena harganya mahal hingga mencapai jutaan rupiah pergram. Sedangkan sasaran utama para pengedar narkoba ini adalah anak muda. Mereka sengaja merusak mental generasi muda sebagai penerus kepemimpinan bangsa.
“Ya, targetnya anak muda, makanya sebagai orang tua harus ikut mengawasi anak-anaknya karena kalau sudah kecanduan narkoba agak sulit disembuhkan, hanya bisa direhabilitasi untuk dipulihkan,” katanya. Risnoto menambahkan, peredaran narkoba di negeri ini semakin parah sehingga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan seluruh masyarakat.
“Dari beberapa pengedar yang berhasil ditangkap BNN dan aparat. Mereka mengaku Balikpapan akan dijadikan market (pasar) narkoba dengan sasaran anak-anak muda yang sering nongkrong di café-café sebab Balikpapan banyak café,” akunya.
Sekarang ini, kata Risnoto, mayoritas tahanan Rutan dan Lapas di Balikpapan sekitar 60 persen kasus narkoba yang banyak melibatkan anak muda dan ibu rumah tangga. Ia juga mengingatkan saat ini bukan hanya narkoba jenis sabu, ganja, hingga ekstasi yang sangat berbahaya tetapi ngelem juga berbahaya.
Ke depan, ia berharap penyuluhan-penyuluhan tentang narkoba kepada masyarakat perlu ditingkatkan lagi sebab telah menjadi musuh bersama. (*)