search

Daerah

Dishub Samarinda

Anggaran Perbaikan Lampu Lalulintas di Samarinda Belum Pasti

Penulis: Jeri Rahmadani
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 860 views
Anggaran Perbaikan Lampu Lalulintas di Samarinda Belum Pasti
Suasana di simpang Hotel Mesra. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Kasi Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Rinjani Kusuma angkat bicara terkait matinya lampu lalulintas yang tersebar di sejumlah titik di Kota Samarinda pada Sabtu 16 Oktober 2021 sekira pukul 11.20 Wita. Akibatnya, pola berkendara masyarakat terpantau semerawut.

Dari pantauan Presisi.co, sejumlah lampu lalulintas yang mati adalah lampu lalulintas di Jalan Pahlawan, Samarinda Ulu. Kemudian di Jalan Awang Long, Pasar Pagi.

"Kalau itu trouble, ada yang hidup itu (warna lampunya). Ya artinya menunggu listrik hidup lagi," ujar Rinjani saat dikonfirmasi melalui whatsapp, Sabtu 16 Oktober 2021.

Disinggung mengenai petugas Dishub yang tak terlihat di lapangan, Rinjani menyebut itu bukan merupakan ranahnya. Ia mengaku hanya membidangi sarana dan prasarana saja. Kendati secara wewenang, harusnya petugas Dishub terdapat di simpang-simpang lampu lalulintas yang mengalami masalah.

"Petugas akan geser ke lokasi," lanjutnya.

Sementara itu, Rinjani membeberkan, umur lampu lalulintas yang ada di Kota Tepian sejatinya sudah jauh dari kapasitas. Pada umumnya, lampu lalu lintas tersebut dapat bekerja optimal selama 5 tahun saja. Sementara lampu lalulintas yang saat ini terpasang di ruas-ruas jalan usianya sudah 9 tahun.

"Bahkan ada yang sudah 10 hingga 12 tahun," bebernya.

Akan hal tersebut, Rinjani menuturkan pihaknya telah mengajukan rencana perbaikan lampu lalulintas dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2021.

"Senilai Rp 1,9 miliar diajukan dalam APBD-Perubahan 2021. Tapi itu masih belum pasti, karena kami masih menunggu data lebih rinci lagi," tuturnya.

Rencananya, lanjut Rinjani, dari anggaran yang diajukan tersebut khusus untuk perbaikan lampu lalulintas akan menayasar 5-6 titik. Salah satunya di titik fly over Jalan Juanda, Samarinda Ulu.

Rinjani menjelaskan, mengenai warna lampu lampu lalulintas yang terkadang redup dan susah dilihat masyarakat juga lantaran faktor usia. Ia menyatakan, traffic di Samarinda saat ini rata-rata hanya bertenaga 12 volt.

"Awalnya memang 12 volt. Nah, sekarang harus diganti 24 volt karena yang 12 volt itu sudah tidak produksi lagi. Susahnya di kami, kalau ada trouble itu tidak tersedia suku cadangnya," ungkap Rinjani.

"Jadi tidak maksimal karena termakan usia. Daya tidak mencukupi juga," pungkasnya.

Editor: Yusuf