Samsun Sebut DOB di Kaltim Berhasil, Bakal Jadi Magnet Ekonomi Baru
Penulis: Jeri Rahmadani
Jumat, 30 April 2021 | 1.180 views
Samarinda, Presisi.co – Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menilai proses pemekaran daerah otonomi baru (DOB) di Kaltim termasuk berhasil.
Samsun menyebut pasti ada kendala waktu dan jarak perihal pelayanan dan urusan administrasi pemerintah. "Mungkin itu, sehingga ada inisiatif untuk memekarkan wilayah atau DOB," ungkap Samsun kepada awak media.
Meski begitu, Samsun menyebut DOB di masing-masing wilayah tentu memiliki permasalahan yang berbeda. Seperti soal jumlah penduduk, jarak, dan peluang ekonomi.
"Walau tidak menutup kemungkinan adanya kepentingan kekuasaan untuk mendorong DOB. Karena tidak terakomodasi di dalam satu kabupaten, jadi mencari lahan baru. Ini bisa jadi ada unsur seperti itu," tuturnya.
Kendati demikian, hal itu dikatakan Samsun dapat terbantahkan dengan dalih untuk kepentingan rakyat. Sementara itu, DOB di Kaltim disebut Samsun berhasil dilakukan. Ia mencontohkan mulai dari pemekaran Bontang, Kutim, PPU, Kukar yang terbelah lagi menjadi Kubar. Lalu Kubar melahirkan Mahakam Ulu itu telah berhasil.
"Saya melihat Kaltim banyak berhasil pemekaran karena masalah geografis. Sehingga ketika terjadi DOB, maka akan ada keterbukaan akses. Dengan terbukanya akses, sektor ekonomi kemudian tergali di masing-masing wilayah DOB tersebut," urai Samsun.
Selama memenuhi persyaratan DOB, dijelaskannya, pemerintah pusat kemungkinan akan menyetujui hal itu. Kendati demikian, saat ini dalam masa moratorium untuk mengevaluasi DOB.
"Mengevaluasi setelah dimekarkan bagaimana dengan kabupaten/kota atau induknya, aman atau tidak?" ungkap Samsun.
Samsun menyatakan evaluasi DOB di Kaltim seharusnya sudah cukup dilakukan. "Daerah induk tidak menjadi lebih kecil dari daerah pemekarannya," terangnya.
Dengan adanya dekonsentrasi massa pasca DOB, dikatakan Samsun akan terjadi percepatan pembangunan. Yang mana mobilisasi jumlah penduduk yang tersebar itu akan menumbuhkan sumber perekonomian baru. "Menjadi magnet dan spot ekonomi baru," imbuhnya. (*)