PDI Perjuangan: Pengembaraan Intelektual Daniel Dhakidae Bermuara pada Pancasila
Penulis: Erlina
Rabu, 07 April 2021 | 684 views
Presisi.co - Partai PDI Perjuangan (PDIP) mengaku kehilangan atas wafatnya intelektual kritis Daniel Dhakidae pada Selasa 6 April 2021, kemarin. Menurut PDIP, Dhaniel Dhakidae merupakan sosok yang konsisten di dalam sikap, pemikiran, dan keberanian untuk menjaga jarak dengan kekuasaan, namun mampu memberikan landasan pemikiran komprehensif tentang gambaran ideal bangsa, negara, dan fondasi kebudayaan Indonesia.
“Ibu Megawati Soekarnoputri mengucapkan duka cita yang mendalam. Saya menjadi saksi, bagaimana Ibu Megawati berdialog selama berjam-jam dengan Bung Daniel Dhakidae. Dialog dengan sosok intelektual yang menjadi ikon pemikiran kritis tersebut terasa mendalam, jernih, dan mampu mengurai berbagai persoalan bangsa dalam cara pandang kritis, namun membumi," tulis Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, melalui rilis resmi yang diterima Presisi.co pada Rabu 7 April 2021.
Hasto menilai, seluruh pengembaraan intelektual Daniel Dhakidae bermuara pada pemikiran yang mengungkap keseluruhan aspek Pancasila. Bahkan tak jarang, dari dialog rutin yang dihadiri oleh kader PDIP, lahir sebuah kerjasama dalam bentuk majalah, yakni Prisma yang menempatkan Daniel Dhakidae sebagai mantan pemimpin redaksi.
Semasa hidupnya, Daniel Dhakidae juga disebut Hasto banyak membantu dan memberi petunjuk bagi PDIP untuk hidup dalam tradisi intelektual dengan pemikiran yang kritis terhadap perjuangan partai dalam membela kebutuhan rakyat.
“Sebab Bung Karno juga sosok pemikir besar yang selalu melakukan dialektika kritis dalam alam pikir yang terus mengembara dalam seluruh sejarah peradaban nusantara dan dunia. Bung Karno membumikan seluruh pemikiran tersebut dengan rasa cinta tanpa batas bagi Indonesia, sehingga harapan rakyat pun manpu dibingkai dalam pemikiran intelektual yang utuh," terangnya.
Untuk itu, Hasto berkomitmen akan menjaga jalan intelektual Daniel Dhakidae yang dibangun bersama PDI Perjuangan untuk menjadi daya gerak partai berlambang banteng dan moncong putih itu. Legacy pemikiran Pancasila disebut Hasto akan menjadi metode sekaligus model untuk melihat kegelapan kekuasaan dalam terang pemikiran intektual yang selalu menampilkan optimisme dalam jalan Pancasila.