Pemkot Samarinda Terpikat GeNose dari UGM, Rencana Pembelian Belum Temui Titik Terang
Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 15 Februari 2021 | 862 views
Samarinda, Presisi.co – Alat deteksi virus Covid-19 berbasis hembusan napas buatan tim ahli Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama GeNose, turut memikat Pemkot Samarinda untuk segera diboyong ke Samarinda.
Berdasarkan kunjungan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, bersama beberapa pejabat Pemkot lainnya pada beberapa waktu lalu. Dikatakan Jaang, GeNose cukup efektif dalam menunjang kinerja Nakes.
"Iya kita survei disana (UGM Yogyakarta). Dengan Sekda, dengan Asisten I, dengan Plt Dinkes, dan dengan pihak Rumah Sakit I.A Moeis. Silahkan saja mereka mempertimbangkan, apa dalam waktu ini mereka kasih habis ke saya, atau ke pak Andi kan, silahkan," ungkap Jaang, usai mengembalikan Mobil Dinas dan Rumah Jabatan secara simbolis kepada Pemkot Samarinda, Senin (15/2/2021).
Jaang kemudian menjelaskan, bahwa GeNose yang belakang memikat hati para pemimpin daerah di Indonesia itu, diklaim bisa membantu para Nakes mengantisipasi penyebaran kasus corona yang lebih meluas. Terutama bagi Nakes yang berada di Puskesmas Samarinda.
"Kalau memakai GeNose itukan cepat. Kita hirup pertama buang, hirup kedua buang, yang ketiga buang, kemudian kita sendiri yang menutup. Seperti balon itu, baru kita kasih petugas dia yang memeriksa," ujar Jaang, menjelaskan proses pemeriksaan deteksi Covid-19 menggunakan GeNose.
Sementara itu, terkait pembelian alat GeNose sendiri, Jaang mengaku dirinya tidak dapat memastikan. Namun hal itu, lebih tepat dikatakan Jaang, diserahkan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) serta BUMD terkait. Hal itu, diungkapkan Jaang mengingat masa jabatan dirinya yang akan berkahir pada Rabu (17/2) mendatang.
"Saya serahkan sama Sekda, saya serahkan kepada Dinas Kesehatan, dan pihak Rumah Sakit," terang Jaang.
"Tapi yang jelas pemikiran saya, itu menjadi seleksi awal. Sekarang kan kalau orang ke rumah sakit mau konsultasi. Yang masih sehat, yang masih bisa niup iya. Kalau gak bisa niup lain lagi ceritanya. Kalau ada apa-apa kan tidak was-was. Baik pasien atau Nakes nya," tambah Jaang lagi.
Asisten I Pemkot Samarinda, Tejo Sutarnoto turut menambahkan. Bahwa anggaran terkait pembelian GeNose masuk didalam Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemkot Samarinda.
"Sama mas, anggaran lewat BTT Dinas Kesehatan dan RS IA Moeis," singkat Tejo kepada Presisi.co.
Menanggapi hal itu, Kabid Anggaran BPKAD Zuheryansyah menyatakan, bahwa dirinya belum mendapat kabar terkait usulan Rencana Kegiatan Belanja (RKB) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) kepada pihaknya, perihal pos-pos anggaran melalui BTT.
"Belum ada mas," singkatnya saat dihubungi melalui Whatsapp, Senin (15/2/2021).
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama RS I.A Moeis, Dr Syarifah Rahimah. Membenarkan adanya rencana penggunaan alat GeNose sebagai fasilitas di rumah sakitnya.
Jika pasti dibeli, dikatakan Syarifah, GeNose direncanakan akan ditempatkan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan juga pada seluruh Poli yang ada.
"Iya ada rencana, masih proses sesuai aturan yang berlaku. Sesuai rekomendasi tim uji kelayakan. Nanti ditempatkan di IGD dan poli-poli yang ada," pungkasnya.