Kaltim Steril Dinilai Berhasil, Pemkot Samarinda Ancang-ancang Lakukan Ini
Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 08 Februari 2021 | 482 views
Samarinda, Presisi.co – Asisten I Pemerintah Kota Samarinda, Tejo Sutarnoto, menyebut instruksi Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, perihal Kaltim Steril di Kota Samarinda berhasil.
Hal itu diungkapkan Tejo saat dikonfirmasi Presisi.co melalui pesan instan WhatsApp, Senin (08/02/2021).
"Kemarin kan sudah jalan, tidak ada masalah. Masyarakat sudah patuh dan taat, hampir 80 persen lah itu berhasil. Tempat-tempat usaha bisnis baik Mall atau pasar, itu tutup," kata Tejo, saat ditanya Presisi.co.
Meskipun begitu, Tejo mengakui, bahwa adanya pedagang yang nekat berjualan, tidak bisa dipaksakan olehnya untuk menutup dagangan.
Seperti diketahui, berdasarkan surat edaran Wali Kota Samarinda nomor : 360/1629/300.07 yang terbit pada tanggal (03/02/2021) itu, hanya meminta masyarakat Samarinda membatasi kegiatan diluar rumah hingga pukul 20.00 WITA. Bukan penutupan total.
"Hanya beberapa persen yang nekat berjualan. Terutama Pasar Segiri dan Pasar Pagi, itupun juga kita kunjungi berikan pengarahan, bersama pak Danrem, Kapolres, Dandim, dan tim Satgas, agar taat menjaga protokol kesehatan," sambungnya, menjelaskan situasi di hari Sabtu dan Minggu kemarin.
Sementara itu, masih dalam upaya penanganan Covid-19 di Kota Samarinda. Saat sekarang, Pemkot Samarinda dikonfirmasi melalui Tejo lagi, telah melakukan survei terkait pengadaan GeNose. Sebuah alat deteksi virus Corona hanya dalam waktu 3 menit.
Dikutip dari laman resmi, Ketua Tim Pengembang GeNose dari UGM, Kuwat Triyana, mengatakan setiap tes membutuhkan waktu tiga menit, termasuk pengambilan napas. Dimana Kuwat juga menyatakan, apabila test dari GeNose hasilnya positif, tetap harus melakukan PCR.
Rencana pengadaan GeNose di Samarinda, sambung Tejo, dibutuhkan karena tidak memerlukan biaya mahal untuk mengidentifikasi terkait (tracing) virus Covid-19 di Kota Tepian.
"Ke Jogja ini dalam rangka menindaklanjuti perkembangan covid yang cukup tinggi. Kita kan mau kesini rencana mau membeli alat genos itu, karena nanti untuk tesnya hanya 20 ribu" ungkap Tejo.
Lanjut dikatakannya, bahwa rencana pengadaan GeNose di Samarinda juga memakai mekanisme normatif, seperti adanya pelelangan dan lain-lain.
"Di jogja ini pemesanannya juga bukan hanya Samarinda. Nanti kita lihat kemampuan keuangan dari Pemkot dulu. Nanti ada proses pelelangan. Dan untuk unit, diserahkan ke rumah sakit atau dinkes. Misalnya barang cocok, nanti dibeli. Makanya di survey dulu," tandasnya.