search

Daerah

PDAM Tirta KencanaWali Kota SamarindaSyaharie Jaang

Jaang Tinjau Progres Pembangunan Instalasi Pengolahan Air di 4 Lokasi Berbeda

Penulis: Jeri Rahmadani
Rabu, 06 Januari 2021 | 917 views
Jaang Tinjau Progres Pembangunan Instalasi Pengolahan Air di 4 Lokasi Berbeda
Rombongan Wali Kota Samarinda saat meninjau Instalasi Pengolahan Air (IPA) bersama Dirut dan Dewan PDAM Tirta Kencana.

Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota Samarinda melakukan tinjauan IPA (instalasi pengolahan air) di empat lokasi berbeda.

Rute tinjauan yang dilakukan oleh rombongan dimulai dari IPA Sungai Kapih, IPA Kalhol, IPA Makroman, dan yang terakhir di IPA Gunung Lingai.

Tinjauan tersebut langsung dipimpin langsung oleh Wali Kota Samarinda Syahrie Jaang, dan dihadiri oleh elemen terkait seperti Dirut dan Dewas PDAM Tirta Kencana dan Kepala PUPR.

"Ya saya melihat perkembangan pembangunan intake ya, dan peningkatan kapasitas produksi Balai Wilayah Sungai (BWS). Ya memang, kalau dilihat dari kontrak kerja yang ditangani oleh PDAM itu kan sampai Maret ya, kalau yang ditangani oleh Pemkot kan, ini sudah perpanjangan," kata Jaang.

Terkait itu, Jaang mengaku optimis peresmian intake yang dilengkapi dengan screen bar untuk menyaring benda-benda asing yang ikut tergenang dalam air itu selesai dalam waktu dekat. Bahkan, Jaang memastikan, suplai air untuk kebutuhan Batalyon Zeni Tempur 17/Ananta Dharma di Makroman akan segera terealisasi, seperti janji Jaang kepada Kodam VI Mulawarman.

"Insha Allah yang akan saya resmikan di masa tugas saya ini, yaitu intake di Makroman dan intake yang ada di Sungai Kapih," tambah Jaang.

Sementara itu dana yang di gelontorkan untuk pengerjaan intake ini sendiri semula direncanakan Rp 20 miliar. Namun, dengan adanya kasus pandemi Covid-19, rencana anggaran itu dipotong untuk kebutuhan penanganan virus asal Wuhan, Tiongkok itu.

Dijelaskan oleh Ali Rachman selaku Dirtek (Direktur Teknik) Perumdam (PDAM) Tirta Kencana, bahwa pengerjaan untuk tahun 2020 telah selesai semua.

"Baik itu bantuan Provinsi, yaitu berupa intakenya, walaupun dipotong Covid19 50 persen, dari Rp 20 miliar menjadi Rp 9,8 Milar. Akhirnya cuma bisa intakenya saja, dan belum ada atap dan pompanya," jelasnya.

"Di IPA nya sendiri, itu adalah bantuan dari Kota. Kemudian ada lagi bantuan dari Provinsi, berupa pipa, dan pipanya juga sudah selesai." tutup Ali.