Muhammad Samsun Sebut Normalisasi Sungai Pelajuan Solusi Akhir Tingkatkan Hasil Padi di Tenggarong Seberang
Penulis: Yusuf
Kamis, 03 Desember 2020 | 916 views
Tenggarong, Presisi.co – Senyum sumringah Harnoto, Kepala Desa Bukit Raya di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terpencar tepat saat cahaya matahari menembus ratusan hektar sawah yang selama ini menjadi sumber penghidupan para petani, Selasa (1/12/2020).
Harnoto menyebut ada 18 kelompok tani yang mengantungkan hidupnya dengan menanam padi diatas lahan produktif seluas 400 hektar itu.
Ia bercerita, saat memasuki musim penghujan, rasa was-was pun menghantui, lantaran pengalaman pedih yang pernah dialami. Memasuki masa panen pada 2006 lalu, ratusan ton padi siap panen, justru terendam banjir.
“Banjir bikin kami gagal panen. Pernah 2006, ketinggian banjir sampai-sampai kita tunduk mau ambil padi, mulut kita sudah kena air,” tuturnya.
Kejadian itu, dikatakan Harnoto diperparah oleh pendangkalan di Sungai Pelajuan dan jaringan irigasi persawahan yang belum terinstalasi dengan baik. Butuh dua pekan lamanya, hingga air yang mengepung kawasan persawahan mereka surut saat 2006 lalu itu. Kerugian besar para petani, tak dapat dihindari.
Rasa khawatir akan kegagalan panen itu sendiri, dikatakan Harnoto mulai terobati dengan adanya bantuan dari Pemprov Kaltim , melalui aspirasi Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun di APBD Kaltim 2020.
“Insya Allah akan ada potensi peningkatan hasil tani. Biasanya hanya dua kali (musim) panen padi setahun. Dengan adanya bantuan ini, bisa mencapai tiga kali,” harapnya.
Muhammad Samsun (baju batik), Wakil Ketua DPRD Kaltim saat bertemu dengan para petani di Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sementara itu, Muhammad Samsun membeberkan, semula bantuan yang ditujukan untuk optimalisasi lahan sawah di Kecamatan Tenggarong Seberang yang diusulkan adalah Rp 5,5 miliar. Setelah terjadi realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19, tersisa menjadi Rp 2,5 miliar.
Bantuan ini sendiri, ditujukan untuk normalisasi irigasi persawahan menuju Sungai Pelajuan, pintu air, jembatan, gorong-gorong serta tunggul penghambat air untuk petani di 6 desa, yaitu Karang Tunggal, Bukit Raya, Manunggal Raya, Manunggal Jaya, Loa Lepu dan Desa Bangun Rejo dengan luas lahan persawahan keseluruhan 2.000 ribu hektar.
“Program begini yang mesti kita tingkatkan. Ini berkaitan dengan ketahanan pangan di Kaltim dan kebutuhan IKN di masa mendatang,” papar Samsun, sapaan karib politisi PDI Perjuangan itu.
Rangkaian kegiatan peningkatan di sektor pertanian ini pun dikatakan Samsun harus didukung oleh seluruh pemangku kebijakan, baik di provinsi maupun di daerah. Selain dinilai strategis, program ini dipastikan tepat untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di Kaltim.
“Selanjutnya akan kita koordinasikan dengan BWS (Balai Wilayah Sunga) Kalimantan, untuk normalisasi sungainya. Karena wewenanngya disana,” terang Samsun.
“Ini baru anak sungainya saja. Kalau Sungai Pelajuan kita normalisasi, ini (air) enggak akan menggenang tinggi lagi,” tambahnya.
Dengan bantuan yang telah disalurkan itu, diharapkan Samsun agar dapat memangkas persoalan banjir yang selama ini menjadi momok bagi para petani di Kecamatan Tenggarong Seberang dan meningkatkan hasil padi untuk ketahanan pangan di Kukar.