Penulis: Topan
Samarinda, Presisi.co - Calon Wali Kota Samarinda, Andi Harun temui sejumlah komunitas milenial, bertempat di Cafe D'Sultan Jalan Juanda pada Jumat (27/111/2020) malam.
Dihadapan para milenial Kota Tepian, Calon Wali Kota Nomor Urut 2 itu banyak memaparkan sejumlah rencana pembangunan di Samarinda, jika dirinya terpilih di Pilkada 9 Desember mendatang.
"Salah satu langkah yang pertama yang saya ambil adalah, menerapkan sistem pemerintah yang berfikir swasta, sehingga proses pengambilan keputusan dapat diambil dengan cepat, tepat dan terukur. Karena masyarakat butuh kecepatan, ketepatan dalam mengambil keputusan," tutur Andi Harun.
Lewat kesempatan tersebut, Andi Harun juga menjawab sejumlah pertanyaan dari kelompok anak muda di Samarinda. Diantaranya, terkait alasan utama Andi Harun maju sebagai calon pemimpin Samarinda, hingga program unggulan yang diusungnya bersama Calon Wakil Walikota, Rusmadi Wongso.
"Salah satu hal yang harus segera dibenahi adalah sistem birokrasi agar pelayanan publik lebih mudah dan cepat," ungkap politisi sarat pengalaman sebagai wakil rakyat 5 periode itu.
Ia menambahkan, untuk mengurus KTP hingga surat kematian, idealnya dilakukan di kantor kelurahan atau kecamatan. Terlebih, lambannya kinerja aparatur selalu jadi momok yang terus dikeluhkan warga, dengan berkas permohonan yang kian menumpuk.
"Karena penumpukan urusan layanan publik di satu tempat bisa berpotensi menimbulkan pungli dan pungli itu hal utama yg harus kita berantas," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Andi Harun turut menyinggung soal infrastruktur Samarinda yang belum memadai sebagai ibu kota provinsi.
“Saya ambil contoh ya, sadar tidak kita bahwa Samarinda ini satu-satunya kota yang tidak memiliki jalan lebar. Anda ke Balikpapan ada jalan Soedirman, kita ke Surabaya, Jakarta, Semarang, semua ibu kota provinsi punya jalan lebar. Itu adalah salah satu PR kami ketika diberikan amanah untuk memimpin nanti," paparnya.
Sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN), kesiapan lapangan kerja juga dikatakan Andi Harun menjadi tugas besarnya saat terpilih sebagai pemimpin Samarinda. Satu dari sepuluh program unggulannya, yakni pembentukan 10.000 wirausaha baru atau start up.
“Potensi modal demografi kita adalah kalangan milenial dan saat ini kita mengenal istilah bisnis start up. Bisnis ini lagi maju dan berkembang, tapi tidak mudah juga menjalankan bisnis ini, dari sekian banyak yang mencoba membangun start up banyak juga yang tidak berhasil. Tapi kalau pemerintah kota hadir bersama para milenial maka akan menjadi daya dorong untuk kemajuan masyarakat di kota Samarinda," pungkasnya.
Editor : Oktavianus
