Daftar Kronologis Tambahan 15 PDP Corona Kaltim 15 April 2020
Penulis: Yusuf
Rabu, 15 April 2020 | 1.332 views
Kaltim, Presisi.co - Sejumlah kasus penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih terus bertambah. Meski ada 2 pasien yang dinyatakan sembuh dari pandemi global itu, namun jumlah kasus bagi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) turut bertambah.
Kedua pasien yang dinyatakan sembuh tersebut merupakan kluster seminar bisnis Masyarakat Tanpa Riba yang digelar di Bogor jelang akhir Februari lalu. Pasien dinyatakan sembuh berdasarkan hasil laboratorium 2 kali berturut-turut dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut.
"Secara klinis kondisi pasien sudah sangat baik, tanpa ada gejala dan hasil serial foto thoraks menunjukkan tidak didapatkan gambaran Penumonia," terang Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Andi M Ishak, melalui konferensi pers bersama awak media yang digelar secara virtual, Rabu (15/4/2020).
Khusus penambahan kasus PDP Covid-19 ini, berikut Presisi sajikan data resmi kronologis pasien yang diterbitkan oleh Dinas Provinsi Kesehatan (Dinkes) Kaltim, per Rabu 15 April 2020.
Kabupaten Kutai Timur 7 Kasus
1 Kasus (Wanita 35 tahun) merupakan pelaku perjalanan dari Banjarmasin dengan keluhan demam, batuk, pilek, sesak nafas, dan nyeri tenggorokan. Kasus dirawat di RSUD Kudungga Sangatta.
1 Kasus (Laki-laki 55 tahun) merupakan pelaku perjalanan dari Gowa dengan keluhan demam dan batuk, serta hasil Rapid Test Reaktif. Kasus di rawat di RSUD Kudungga.
1 Kasus (Laki-laki 52 tahun) merupakan pelaku perjalanan dari Gowa dengan keluhan demam, pilek, batuk, serta hasil Rapid Test Reaktif. Kasus di rawat di RSUD Kudungga.
3 kasus (Wanita 45 tahun, 23 tahun, laki-laki 26 tahun) merupakan kontak erat dari PDP 52 tahun di atas, dengan masing-masing memiliki keluhan batuk serta memiliki hasil Rapid test Reaktif. Kasus di rawat di RSUD Kudungga.
1 Kasus (Laki-laki 51 tahun) merupakan kasus PDP yang ditetapkan oleh tim Medis RSUD AM Parikesit dengan keluhan demam, batuk, sakit tenggorokan dan sesak nafas, serta memiliki gambaran Pneumonia. Kasus di rawat di RSUD AM Parikesit Tenggarong.
Sumber Data : Press Release 29, 15 April 2020 Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
Kabupaten Kutai Kartanegara 6 Kasus
2 Kasus (Laki-laki 48 tahun dan 75 tahun) merupakan pelaku perjalanan dari Gowa yang masing-masing memiliki keluhan demam, batuk dan sakit tenggorokan, serta memiliki gambaran bronchitis. Kasus di rawat di RSUD AM Parikesit tenggarong
1 Kasus (Laki-laki 21 tahun) merupakan PDP yang di tetapkan oleh tim Medis RSUD Abadi Samboja dengan keluhan demam, batuk, sakit tenggorokan, serta memiliki gambaran bronchitis. Kasus di rawat di RSUD Abadi Samboja.
1 kasus (Laki-laki 37 tahun) merupakan Kasus PDP yang ditetapkan oleh tim Medis RSUD AM Parikesit dengan keluhan Demam, sakit tenggorokan dan memiliki gambaran bronchitis. Kasus di rawat di RSUD AM Parikesit
1 kasus (wanita 31 tahun) merupakan kasus yang ditetapkan oleh tim medis RSUD AM parikesit dengan keluhan demam, batuk, sakit tenggorokan, serta memiliki gambaran bronchitis. Kasus di rawat di RSUD AM Parikesit
1 kasus (Wanita 47 tahun) merupakan Pelaku perjalanan dari Jember dan tiba di Kutai Kartanegara pada tanggal 1 April, pada tanggal 8 april di rawat di RSUD AM Parikesit dengan keluhan batuk, sakit tenggorokan, sesak nafas serta memiliki gambaran Penumonia. Telah dilakukan pemeriksaan Rapid test dengan hasil Negatif. Telah diambil sampel Swab pada tanggal 11 april. Dan pada tanggal 14 april 2020 kasus meninggal dunia
Kota Samarinda 2 Kasus
1 Kasus (Laki-laki 60 tahun) merupakan pelaku perjalanan dari Gowa yang dilaporkan PDP dari RSUD AW Syahranie, memiliki keluhan demam, batuk, pilek, dan sesak nafas, serta memiliki co-morbid Diabetes Melitus dan Penyakit Jantung. Kasus di rawat di RSUD AW Syahranie Samarinda
1 Kasus (Wanita 30 tahun) merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta tidak memiliki keluhan, telah melakukan pemeriksaan Rapid Test dengan hasil Reaktif. Kasus di rawat di RSUD IA Moeis Samarinda.