Bertemu dengan Hotman Paris, Ibu Ahmad Yusuf Ghazali Disebut Psikolog dalam Fase Krisis
Penulis: presisi2
Senin, 17 Februari 2020 | 3.032 views
Presisi – Ayunda Ramadhani, Psikolog, Pusta Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Samarinda, angkat bicara soal kondisi mental Melisari, ibu kandung mendiang Ahmad Yusuf Ghazali.
Dari analisa psikologis melalui tayangan video pertemuan Melisari bersama Hotman Paris, di Kedai Kopi Joni pada Sabtu (15/2) lalu, Ayunda menilai kondisi psikologis Melisari, kembali memburuk.
Padahal, terhitung hingga 7 Februari lalu, kondisi psikologis Melisari disebutnya sempat membaik selama mendapat pendampingan khusus, hingga lima kali dari tim P2TP2A.
“Kemarin baik-baik saja, sudah stabil,” ungkap Ayunda saat di konfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (17/2) sore.
Ayunda sendiri mengaku terkejut saat mendengar kabar rencana Melisari untuk bertolak ke Jakarta dengan maksud mencari bantuan hukum dari Pengacara kondang, Hotman Paris yang diketahui sering memberi konsultasi hukum secara cuma-cuma di Kedai Kopi Joni.
Melalui video yang semula dibagikan Hotman Paris melalui laman instagramnya (@hotmanparisofficial), terlihat Melisari yang turut didampingi kuasa hukumnya menangis sambal memeluk foto mendiang anak kesayangannya.
“Jelas kami prihatin dengan ini. Melisari butuh pendampingan (psikologis),” imbuhnya.
Lanjut dikatakannya, sejak jenazah Yusuf ditemukan. Kondisi psikologis Melisari disebutnya sempat diselimuti duka mendalam. Apalagi, kondisi jasad mendiang Yusuf ditemukan dalam kondisi yang tragis, tanpa kepala dan organ dalam tubuhnya.
Apa yang dialami Melisari saat ini merupakan kondisi normal di bawah situasi yang tidak normal. Bahkan, krisis mental yang dialami Melisari disebutnya dapat menjadi trauma jika Melisari tak segera mendapatkan pendampingan psikologis lanjutan.
“Yang jelas saat ini berada dalam fase krisis. Kami berharap, kasus ini bisa terselesaikan dengan jelas.” Harapnya.
Sejak terjadinya kasus ini, Ayunda mengaku bahkan menyiapkan waktu khusus untuk mendampingi Melisari dalam menghadapi kasus penemuan mendiang anak laki-laki semata wayang, buah dari pernikahannya bersama Bambang Sulistiyo.
“Jadi jangan sampai ada asumsi kami tak bergerak. Saya sudah menyediakan jadwal,” pungkasnya.