4 Hal Pengembangan Bandara APT Pranoto Samarinda yang Wajib Kamu Ketahui
Penulis: Presisi 1
Kamis, 21 November 2019 | 2.262 views
Presisi – Bandara APT Pranoto Samarinda, baru saja ditutup sementara, terkait renovasi dua fasilitasnya, berupa Taxiway sepanjang 100 meter dan pemasangan air field lighting (AFL). Pengerjaannya sendiri, sudah dimulai sejak 20 November hingga 15 Desember mendatang.
Namun, tahukah anda bahwa pengembangan bandara yang disiapkan sebagai salah satu fasilitas penyanggah ibu kota negara (IKN) akan ditambah menjadi beberapa hal dibawah ini? Berikut, presisi.co sajikan beberapa wacana pengembangan bandara APT Pranoto yang wajib kamu ketahui.
1. Peningkatan Runway 3000x 45 meter
Kepala Bandara APT Pranoto, Dodi D Cahyadi beberapa waktu lalu, menyampaikan wacana pengembangan bandara yang berada di Kawasan Sungai Siring itu. Dodi mengaku dihubungi langsung oleh Dirjen Perhubungan Udara, Polana B, Senin (18/11) malam.
Dodi mengaku, menerima instruksi dari Dirjen Polana, untuk segera menyiapkan konsep peningkatan jalur runway APT Pranoto, dengan ukuran 3000x45 meter, yang pembiayaannya akan dianggarkan melalui APBN.
“Saya sudah bikin konsepnya, kurang lebih dana yang dibutuhkan sekitar Rp 250 milliar. Mulai dari pematangan lahan hingga selesai,” sebut Dodi saat ditemui di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda pada Selasa (19/11) lalu.
2. Pembangunan Maintenance, Repair dan Overhoul (MRO) Pertama di Wilayah Tengah Indonesia
Tak sekadar menyampaikan informasi terkait wacana peningkatan Runway Bandara APT Pranoto. Dodi juga menyebutkan bahwa dirinya sudah menerima pesan berupa bussines letter dari perusahaan yang bergerak di bidang Job Air Technic asal Ceko, terkait pembangunan hangar khusus reparasi pesawat.
Sebagai informasi, saat ini MRO baru ada di 3 kota yakni Garuda Maintenance Facility Jakarta, Merpati di Surabaya serta Lion Air Technic di Batam. Sementara untuk wilayah tengah dan timur Indonesia, disebut Dodi belum ada fasilitas MRO yang di bangun.
“Mereka (Job Air Technic Ceko) agar kami segera mendatangani MoU, sehingga hangar yang berada di Bandara APT Pranoto, dapat digunakan sebagai reparasi pesawat atau MRO,”ungkapnya.
Terkait wacana tersebut, Dodi mengaku akan mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada Dirjen Perhubungan, Polana B terkait keseriusan pembangunan MRO di Bandara APT Pranoto, sekaligus menjadi yang pertama untuk wilyah tengah Indonesia.
3. Sekolah Teknik Reparasi Pesawat
Sebagai lanjutan dari rencana pembangunan fasiltas MRO di Bandara APT Pranoto. Job Air Technic asal Ceko, yang hingga saat ini belum diketahui, seberapa besar nilai investasi yang akan digulirkan untuk bandara yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2018 ini.
Namun, dipastikan Dodi bahwa Job Air Technic asal Ceko juga tertarik untuk membangun fasilitas pendidikan teknik pesawat di Samarinda, Kalimantan Timur.
“Rata-rata banyak yang sekolah untuk jadi pilot, ini teknik pesawat atau overhaul yang akan dibangun di APT Pranoto,” tutur Dodi. Ini sekaligus disebut Dodi, sebagai sebuah terobosan yang membawa dampak positif bagi generasi muda Indonesia, khususnya Kota Samarinda.
4. Pintu Gerbang Penerbangan Internasional
Kepala Bandara APT Pranoto, Dodi D Cahyadi mengaku sudah mengkomunikasikan langsung potensi bisnis penerbangan yang dimiliki oleh Bandara APT Pranoto kepada Walikota Samarinda, Syaharie Jaang, saat dirinya turut serta menyambut kedatangan Duta Besar (Dubes) Malaysia untuk Indonesia, Datuk Zainal Abidin Bakar di Samarinda, Senin (18/11).
Menurut Dodi, jika Bandara APT Pranoto Samarinda tidak didukung untuk melayani penerbangan internasional, maka keberadaan bandara yang disebut Dodi sebagai pintu gerbang penerbangan internasional, maka promosi yang dilakukan oleh Pemerintah, akan terhambat.
“Pak ini pintu gerbangnya pak, jika pintu gerbangnya tidak dibuka, maka promosi yang dilakukan pemerintah gak akan tercapai,” tutur Dodi, mencontohkan percakapannya dengan Walikota Samarinda.
Dikesempatan yang berbeda, Syaharie Jaang turut berharap agar Kementerian Perhubungan dapat meilirik potensi yang dimiliki oleh Bandara APT Pranoto Samarinda. Agar, penerbangan internasional, dari Samarinda menuju Malaysia, tidak lagi melalui Surabaya dan kota-kota lain.
Minimal, Samarinda apa langsung ke Malaysia atau Penang , itu yang menjadi harapan kita, karena selama ini warga Kalimantan Timur atau Samarinda jika ingin ke KL (Kuala Lumpur), biasa harus melewati Surabaya dulu,” ungkap Jaang saat ditemui usai menghadiri launching Taste of Malaysia bersama Dubes Malaysi Datuk Zainal Abidin di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda pada Senin (18/11) malam.