search

Daerah

EBIFF 2025Rudy Mas'udPemprov KaltimGubernur KaltimDiplomasi BudayaKirab Budaya

Rudy Mas'ud Sebut EBIFF 2025 Panggung Diplomasi Budaya Kaltim di Mata Dunia

Penulis: Akmal Fadhil
15 jam yang lalu | 69 views
Rudy Mas'ud Sebut EBIFF 2025 Panggung Diplomasi Budaya Kaltim di Mata Dunia
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud saat menghadiri Gelaran hari kedua East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025. (ist)

Samarinda, Presisi.co - Gelaran hari kedua East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 kembali menegaskan Kalimantan Timur sebagai pusat diplomasi budaya lintas negara.

Resepsi resmi yang digelar Gubernur Kaltim, Rudy Masud, Sabtu 26 Juli 2025 menjadi simbol kehangatan dan persahabatan antarbangsa melalui seni dan budaya.

Digelar di Rumah Jabatan Gubernur, Odah Etam, resepsi pagi itu tak sekadar seremoni. Pertemuan budaya dari lima benua ini menyampaikan pesan kuat: Kalimantan Timur siap menjadi wajah baru Indonesia dalam ranah budaya global.

“Budaya adalah bahasa universal. EBIFF membuktikan bahwa diplomasi tak selalu melalui jalur politik, tetapi juga bisa lewat panggung seni dan tradisi,” ujar Gubernur Rudy Masud dalam sambutannya.

Resepsi ini menjadi lanjutan dari Kirab Budaya dan Seremoni Pembukaan EBIFF 2025 yang digelar pada Jumat 25 Juli 2025 malam.

Sejumlah tokoh penting turut hadir, di antaranya Presiden CIOFF Indonesia Said Rachmad dan Wakil Duta Besar Rumania, Mrs. Emandi Elena Maria.

Penyerahan cenderamata dan penghargaan kepada sponsor utama seperti PT Pupuk Kaltim, Bank Indonesia, Bankaltimtara, dan Manajemen Pantai Watu, Balikpapan, menjadi bentuk apresiasi terhadap sinergi sektor publik dan swasta dalam mendukung agenda budaya berskala internasional ini.

Sementara itu, perwakilan delegasi dari Rumania, Korea Selatan, Polandia, India, hingga Rusia saling bertukar cenderamata dengan perwakilan provinsi-provinsi di Indonesia, termasuk Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, dan berbagai provinsi Sulawesi. Pertukaran ini merefleksikan semangat kolaborasi lintas budaya yang semakin kuat.

Gubernur Harum juga menegaskan komitmen Kalimantan Timur dalam mengembangkan budaya sebagai kekuatan ekonomi baru.

“Kaltim tidak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga budaya, seni, dan pariwisata. Lewat EBIFF, kita ingin tunjukkan bahwa pembangunan dan pelestarian budaya bisa berjalan beriringan,” tegasnya.

Sejumlah destinasi unggulan seperti Sungai Mahakam, Gunung Boga, hingga Maratua juga dipromosikan dalam festival ini. Begitu pula seni tari, musik, dan kuliner lokal yang diangkat sebagai bagian dari ekonomi kreatif daerah.

Panggung Odah Etam juga diramaikan dengan penampilan budaya internasional dari negara-negara peserta.

Dengan lantunan musik dan tarian tradisional, EBIFF kembali menegaskan bahwa seni mampu melintasi batas negara dan mempererat hubungan antarbangsa.

Festival ini menjadi bukti nyata kesiapan Kalimantan Timur menatap masa depan, menyambut kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) dengan identitas budaya yang kuat dan inklusif. (*)

Editor: Redaksi