Penguatan Demokrasi di MAN 2 Samarinda, Kesbangpol Kaltim Dorong Pelajar Melek Politik dan Tak Mudah Terprovokasi
Penulis: Muhammad Riduan
2 jam yang lalu | 0 views
Kesbangpol Kaltim menggelar kegiatan Penguatan Demokrasi di Lingkungan Madrasah di MAN 2 Samarinda.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar kegiatan Penguatan Demokrasi di Lingkungan Madrasah dengan tema “Bijak Berpendapat, Santun Berdemokrasi” di MAN 2 Samarinda, Kamis 20 November 2025.
Kegiatan tersebut diikuti para pelajar sebagai upaya meningkatkan pemahaman generasi muda tentang demokrasi dan politik sejak dini.
Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kaltim, Fatimahwati menjelaskan bahwa program ini bertujuan membekali pelajar agar memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara, khususnya dalam konteks demokrasi.
“Tujuan penguatan demokrasi ini agar mereka lebih paham bagaimana demokrasi itu, bagaimana politik bekerja,” jelasnya.
Menurutnya, pelajar SMA termasuk kelompok strategis yang harus dipersiapkan sebagai generasi emas Kaltim, terlebih dengan keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di wilayah provinsi ini.
“Lebih dari 60 persen penduduk Indonesia adalah generasi muda. Sangat sayang kalau mereka hanya jadi penonton di negerinya sendiri. Apalagi IKN ada di sini. Mereka harus paham hak suara, hak berpendapat, hak dipilih dan memilih,” ujarnya.
Fatimah karibnya menambahkan bahwa pemahaman demokrasi yang baik juga dapat membantu pelajar agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang beredar, terutama di media sosial.
“Anak-anak kita ini sangat mudah mendapat informasi dari berbagai media. Bukan salah medianya, tapi bagaimana mereka menyaringnya. Jangan sampai menerima informasi mentah-mentah lalu menimbulkan gejolak atau konflik,” tegasnya.
Ia menegaskan demokrasi tidak hanya sebatas slogan “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat”, tetapi juga menyangkut kesadaran terhadap hak politik, termasuk hak menyampaikan pendapat secara santun dan bertanggung jawab.
“Kami ingin mereka paham bahwa demokrasi juga mencakup cara menyampaikan pendapat yang bijak dan tidak menimbulkan masalah. Ini penting mengingat peristiwa-peristiwa yang tidak nyaman belakangan ini juga merupakan bagian dari dinamika demokrasi,” katanya.
Kegiatan penguatan demokrasi ini tidak hanya dilakukan di MAN 2 Samarinda, tetapi juga telah digelar di berbagai sekolah lain di Kaltim. Kesbangpol memastikan program ini berkelanjutan dan tidak berhenti di satu titik.
“Kegiatan seperti ini bergulir terus-menerus karena memang diwajibkan dalam Permendagri Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pendidikan Politik bagi Masyarakat,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Kesbangpol Kaltim berharap pelajar memiliki pemahaman politik yang kuat, bijak dalam menyikapi informasi, serta mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokrasi tanpa terprovokasi isu-isu negatif.(*)