Gerakan Pangan Murah Kukar, Kolaborasi Bankaltimtara dan TPID Kukar Jaga Ketahanan Pangan
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 16 Oktober 2025 | 0 views
Gerakan Pangan Murah Kukar, Kolaborasi Bankaltimtara dan TPID Kukar Jaga Ketahanan Pangan. (Foto : Istimewa)
Presisi.co - Semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap ketahanan pangan tampak begitu kuat di Taman Creative Park, Tenggarong, pada Rabu (15/10/2025).
Ratusan masyarakat tampak memadati area kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-60 Bankaltimtara sekaligus Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, dari tanggal 15 hingga 16 Oktober 2025 ini, terselenggara berkat kolaborasi apik antara Bankaltimtara dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Acara ini tidak hanya menghadirkan bazar pangan dengan harga murah, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat sistem ketahanan pangan daerah, menjaga stabilitas harga, dan menekan laju inflasi.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kukar, Ananias, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar sebagai bentuk sinergi antara sektor perbankan dan pemerintah daerah dalam mendukung stabilitas harga pangan.
“Hari ini kita melaksanakan kegiatan berkat kerja sama antara Bankaltimtara dan TPID Kukar. Selain memperingati HUT Bankaltimtara, kegiatan ini juga bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia dan masa panen gaduh di Kukar. Beras lokal dari petani binaan kami masih dalam tahap pasca panen, dan inilah saat yang tepat untuk memperkenalkannya kepada masyarakat,” ujarnya.
Produk-produk yang dijual di GPM kali ini antara lain beras SPHP, beras lokal petani Kukar, bawang merah, bawang putih, telur ayam, dan gas LPG. Menariknya, seluruh produk tersebut dijual dengan harga subsidi penuh dari Bankaltimtara sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian sosial di momen ulang tahunnya.
“Semua subsidi hari ini disediakan oleh Bankaltimtara. Untuk cabai, kami tidak berikan subsidi karena harganya sudah stabil di kisaran Rp20.000 per kilogram, bahkan lebih rendah dari harga pasar,” tambahnya.
Sebanyak 40 tenda disiapkan dalam kegiatan ini, dengan 30 tenda berasal dari Bankaltimtara dan 10 tenda disediakan oleh Pemkab Kukar. Kolaborasi tersebut menunjukkan bagaimana pemerintah daerah dan pihak swasta dapat bersatu demi kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri, menekankan bahwa Gerakan Pangan Murah bukan hanya soal menjual bahan pokok dengan harga di bawah pasar. Lebih dari itu, GPM merupakan bagian dari sistem besar yang berperan menjaga rantai pasok pangan dan memastikan produksi petani terserap optimal di pasar lokal.
“GPM tidak boleh dipandang sebagai kegiatan penjualan bahan pokok di bawah harga standar. Ketika kita bicara pangan murah, kita berbicara tentang sistem — rantai pasok, logistik, dan distribusi. Tujuannya adalah memastikan bahan pokok tersedia dan inflasi terkendali di Kukar,” tegasnya.
Bupati juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bankaltimtara atas kontribusinya dalam mendukung ketahanan pangan daerah.
“Selamat ulang tahun Bankaltimtara ke-60. Semoga semakin kokoh menjadi instrumen keuangan yang mendukung pembangunan daerah. Kutai Kartanegara adalah pemegang saham nomor dua, dan kami bangga atas kerja sama yang telah terjalin baik selama ini,” ujar Aulia.
Sebagai bentuk dukungan nyata, kata Aulia, Pemkab Kukar berjanji akan memberikan penyertaan modal tambahan kepada Bankaltimtara pada tahun 2026 sebagai ‘kado tertunda’ untuk memperkuat program Kukar Idaman Terbaik (KKI) yang kini berkembang pesat.
Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, kegiatan GPM di Kukar mengusung semangat aksi iklim untuk ketahanan pangan. Bupati menegaskan bahwa perubahan iklim tidak boleh menjadi penghalang bagi ketersediaan pangan masyarakat. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat memperkuat daya beli masyarakat sekaligus meningkatkan penyerapan hasil pertanian lokal. Lokasi GPM ke depan juga akan difokuskan di pusat-pusat produksi agar rantai distribusi berjalan efektif dan efisien.
“Kita ingin kegiatan pangan murah ini hadir di titik-titik produksi. Jadi hasil panen petani dan nelayan kita bisa langsung terserap. Dengan begitu, harga tetap bersaing dan daya beli masyarakat meningkat,” jelas Bupati.
Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi kepada TNI dan Polri yang turut terlibat dalam mendukung kegiatan pertanian di Kukar, mulai dari menanam hingga membantu memasarkan hasil panen.
Selain kegiatan pangan murah, momen ini juga dimanfaatkan untuk memberikan edukasi gizi kepada siswa-siswi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam sesi wawancara usai kegiatan, Bupati Aulia Rahman Basri menyampaikan pesan khusus bagi para pelajar.
“Anak-anakku, makanlah makanan bergizi. Makanan bergizi tidak harus mahal. Banyak makan sayur dan ikan agar tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan kuat,” pesannya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memastikan ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat. Menurutnya, program seperti ‘Program Gizi Nusantara’ dan MBG (Makan Bergizi Gratis) harus dikolaborasikan dengan baik agar rantai pasok pangan, mulai dari petani hingga anak-anak sekolah, dapat terhubung secara berkelanjutan.
“Tujuan akhirnya sederhana, yaitu memastikan anak-anak kita terpenuhi gizinya. Program ini jadi percontohan awal bagaimana kolaborasi dapat memperkuat kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Isu inflasi juga menjadi perhatian penting dalam kegiatan ini. Bupati Aulia menjelaskan bahwa Pemkab Kukar melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara rutin memantau pergerakan harga bahan pokok di pasar.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Semua komponen harus terlibat petani, nelayan, pelaku usaha, dan pemerintah daerah. Dengan kerja sama ini, harga-harga bisa dikendalikan dan inflasi tetap stabil,” ujarnya.
Menurutnya, strategi pengendalian inflasi dilakukan di dua titik: titik produksi, dengan menekan harga pokok produksi melalui bantuan bagi petani dan nelayan, serta titik hilir, dengan memberikan subsidi terhadap bahan pokok yang dijual ke masyarakat.
Ia menegaskan bahwa intervensi pemerintah harus tepat sasaran. Subsidi diberikan hanya pada komoditas yang benar-benar membutuhkan, seperti beras, telur, bawang merah, dan bawang putih. Sementara itu, komoditas seperti cabai tidak perlu disubsidi karena harga sudah stabil.
Kegiatan Gerakan Pangan Murah di Taman Creative Park tidak hanya sekadar bazar atau perayaan ulang tahun, melainkan simbol nyata dari solidaritas, kepedulian, dan sinergi lintas sektor. Antusiasme masyarakat yang memadati lokasi kegiatan menjadi bukti bahwa upaya menjaga ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama.
Dengan semangat kebersamaan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Kutai Kartanegara semakin mantap menapaki jalan menuju kemandirian pangan dan stabilitas ekonomi daerah.
Seiring berakhirnya acara, semangat GPM diharapkan terus bergema di berbagai kecamatan di Kukar. Karena seperti yang dikatakan Bupati Aulia Rahman Basri, “GPM bukan sekadar jualan murah. Ini adalah sistem berkelanjutan yang memastikan setiap hasil jerih payah petani kita bisa terserap dan dinikmati oleh masyarakat dengan harga terjangkau.”
Tenggarong hari itu bukan hanya menjadi saksi perayaan ulang tahun sebuah bank daerah, tetapi juga menjadi saksi lahirnya semangat baru dalam membangun ketahanan pangan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.(*)