search

Berita

Kebakaran Hotel Bumi SenyiurProteksi KebakaranBerita Kebakaran Hari IniDisdamkarmat Samarinda

Proteksi Kebakaran Hotel Bumi Senyiur Samarinda Bermasalah, Asap Tebal Bikin Tamu dan Petugas Sesak Nafas

Penulis: Muhammad Riduan
3 jam yang lalu | 1 views
Proteksi Kebakaran Hotel Bumi Senyiur Samarinda Bermasalah, Asap Tebal Bikin Tamu dan Petugas Sesak Nafas
Petugas Damkarmat Samarinda saat melakukan pemadaman di Hotel Bumi Senyiur, Rabu 29 Oktober 2025. (Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Kebakaran melanda Hotel Bumi Senyiur Samarinda yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, pada Rabu 29 Oktober 2025 sekitar pukul 07.15 WITA.

Kobaran api diduga berasal dari salah satu kamar di lantai dua hotel tersebut. Petugas pemadam kebakaran bersama relawan segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman dan evakuasi pengunjung.

Salah satu tamu hotel, Ros, menceritakan kepanikan yang terjadi saat api mulai membesar. Pada waktu itu, ia mendengar ada orang depan kamar yang bertiak kebakaran.

“Saya kira apinya di kamar itu. Lalu langsung lari, di dalam tuh kita enggak bisa ngelihat, untungnya ada mungkin petugas hotel nyalain lampunya,” ucapnya.

Ros yang berada di lantai dua, mengaku sempat kesulitan bernapas saat berusaha menyelamatkan diri melalui tangga darurat.

"Saya saja sempat tadi di tangga darurat itu enggak bisa nafas," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Samarinda, Hendra AH membenarkan kejadian tersebut.

“Kami mendapat laporan kebakaran di Hotel Bumi Senyiur pada pukul 07.15. Dugaan sementara api berasal dari salah satu kamar di lantai dua,” jelasnya.

Menurutnya, seluruh pengunjung berhasil dievakuasi ke titik kumpul aman tanpa ada korban jiwa. Hanya satu petugas pemadam yang mengalami sesak napas akibat paparan asap tebal.

“Tidak ada korban jiwa. Pengunjung semua berhasil dievakuasi, hanya ada anggota kami yang sesak napas,” ungkapnya.

Proses pemadaman sempat terkendala karena asap yang cukup pekat, meski titik api berhasil dilokalisasi sekitar 40 menit setelah kejadian.

“Karena asap tebal penanganan keseluruhan memakan waktu sekitar satu jam setengah,” katanya.

Ia juga mengungkapkan, hasil inspeksi menunjukkan beberapa fasilitas proteksi kebakaran di hotel tersebut tidak berfungsi optimal.

“Hotel ini sudah kami inspeksi setiap tahun. Namun, banyak kekurangan dari sistem hidran yang tidak standar dan tidak otomatis, serta tidak ada sprinkler sama sekali. Untuk alarm masih berfungsi,” tegasnya.

Hendra menambahkan, pihaknya akan memberikan perhatian khusus terhadap kelengkapan alat proteksi kebakaran di fasilitas umum seperti hotel dan pusat perbelanjaan.

“Hotel, mal, dan tempat pelayanan publik lainnya wajib memiliki alat proteksi kebakaran yang lengkap dan sesuai standar,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi