Kukar Siap Jadi Sentra Kratom Nasional, Pabrik Dibangun Awal 2026!
Penulis: Redaksi Presisi
14 jam yang lalu | 100 views
Bupati Kukar dr.Aulia Rahman saat berdiskusi bersama Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Unmul) Prof. Rudianto Amirta dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kukar, yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Kukar, Kamis (16/10/2025) - Istimewa
Presisi.co - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dr. Aulia Rahman Basri mendorong percepatan pengembangan industri kratom di daerahnya sebagai salah satu upaya memperkuat sektor ekonomi non-ekstraktif. Pemerintah menargetkan pembangunan pabrik pengolahan kratom bisa dimulai awal tahun depan.
Aulia menyampaikan hal tersebut saat berdiskusi dengan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Unmul) Prof. Rudianto Amirta dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kukar, yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Kukar, Kamis (16/10/2025).
“Industri ini bisa kita kembangkan karena kita memiliki bahan bakunya. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah menyusun langkah-langkah strategis agar intervensi yang dilakukan tidak menyalahi regulasi dan sudah memiliki paten,” ujar Aulia.
Menurut Aulia, saat ini Pemkab Kukar tengah menyiapkan kebijakan dan payung hukum untuk memastikan legalitas produk kratom agar seluruh pihak yang terlibat memiliki kepastian hukum. Pemerintah juga akan menyiapkan standar baku produk dan fasilitas pendukung seperti laboratorium serta sarana penelitian kratom.
Aulia menambahkan, masyarakat Kecamatan Kota Bangun mengusulkan agar pabrik kratom dibangun di wilayah mereka karena dekat dengan para pembudidaya. Usulan tersebut akan ditindaklanjuti setelah regulasi dan perizinan selesai disusun.
“Kita harus memastikan bahwa sesuatu yang baik dilakukan dengan cara yang benar. Karena itu, pendampingan dari Inspektorat juga diperlukan untuk memastikan regulasi dan pengelolaan berjalan sesuai aturan,” tegasnya.
Sementara itu, Prof. Rudianto Amirta menyebut potensi pengembangan kratom di Kukar telah berjalan melalui Sentra Produksi Koperasi Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang. Sentra tersebut sudah bermitra dengan PT Dj Botanical Indonesia untuk kegiatan ekspor, dengan bahan baku berasal dari petani kratom di Kecamatan Kota Bangun.
“Kami sudah melakukan kunjungan lapangan sejak 2023 di daerah Muhuran, Sebelimbingan, dan Genting Tanah. Hilirisasi produk kratom telah dijalankan bersama PT Dj Botanical,” kata Rudianto.
Kratom atau Mitragyna speciosa merupakan tanaman endemik Asia Tenggara yang sejak lama dimanfaatkan secara tradisional sebagai tumbuhan herbal dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Pada 2024 lalu, Menteri Koperasi dan UKM RI sempat berkunjung ke sentra produksi Koprabuh dan menegaskan bahwa ekspor kratom hanya diperbolehkan dalam bentuk bubuk halus dengan ukuran di bawah 30 mikron.
Selain itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga terus melakukan penelitian terhadap kandungan, manfaat, dan risiko kratom untuk menjadi dasar ilmiah dalam penyusunan kebijakan pemerintah terkait pemanfaatan tanaman tersebut.
“Tanaman ini sangat potensial untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain untuk industri farmasi, kratom juga bisa dikembangkan untuk bahan makanan dan minuman. Permintaan dunia terus meningkat, dan semoga Kukar bisa menjadi salah satu pusat pengembangan kratom nasional,” harap Aulia.(*)