Penulis: 
Presisi.co - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dr. Aulia Rahman Basri secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Terintegrasi (Srikandi) di Pendopo Odah Etam Tenggarong, Kamis (17/10/2025).
Kegiatan yang digagas oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kukar ini diikuti oleh pejabat pengelola kearsipan dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kukar, serta para penggiat literasi. Agenda rakor juga dirangkai dengan acara Anugerah Literasi Kutai Kartanegara Tahun 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diarpus Kukar, Rinda Desianti, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi dan sinergi antarperangkat daerah dalam mengimplementasikan aplikasi Srikandi di seluruh OPD.
“Aplikasi Srikandi mulai diperkenalkan pada tahun 2022. Melalui rakor ini, kami berharap penerapannya semakin optimal sehingga Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dapat terlaksana sepenuhnya di lingkungan Pemkab Kukar,” ujar Rinda.
Selain membahas kearsipan digital, kegiatan ini juga menjadi momentum pemberian penghargaan Anugerah Literasi Kukar 2025, sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya masyarakat dan lembaga yang aktif mendorong peningkatan budaya baca.
“Anugerah literasi ini merupakan wujud penghargaan atas dedikasi berbagai pihak dalam menumbuhkan semangat literasi di masyarakat,” tambah Rinda.
Dalam sambutannya, Bupati Kukar dr. Aulia Rahman Basri menekankan pentingnya penerapan aplikasi Srikandi sebagai bagian dari transformasi digital pemerintahan. Menurutnya, Srikandi merupakan aplikasi umum di bidang kearsipan dinamis terintegrasi yang berperan penting dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang efisien dan akuntabel.
“Melalui penerapan Srikandi, kita ingin meningkatkan kualitas dan akuntabilitas kinerja kearsipan, serta mewujudkan pemerintahan yang bersih, efektif, dan transparan,” tegas Bupati Aulia.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat pengetahuan dan ruang interaksi masyarakat.
“Mari bersama-sama kita maksimalkan fungsi perpustakaan sebagai wadah pembelajaran dan aktivitas komunitas. Dengan begitu, kita dapat membangun masyarakat Kukar yang berkarakter, cerdas, inovatif, dan memiliki budaya literasi yang tinggi,” ujarnya.
