Uji Pondasi Terowongan Samarinda Bikin Warga Panik dan Marah ke Kontraktor
Penulis: Muhammad Riduan
3 jam yang lalu | 0 views
Warga terdampak saat audiensi pihak kecamatan, kelurahan dan pelaksana proyek di Kelurahan Sungai Dama.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co - Sejumlah warga Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, mendatangi lokasi proyek terowongan di Jalan Kakap pada Rabu 15 Oktober 2025 malam. Aksi itu dipicu kekhawatiran warga setelah terjadi getaran kuat akibat pengujian pondasi atau Pile Driving Analysis (PDA Test) yang dilakukan di kawasan proyek.
Keesokan harinya, Kamis 16 Oktober 2025 siang, warga bersama pihak pelaksana proyek, serta perwakilan Kecamatan Samarinda Ilir dan Kelurahan, menggelar audiensi di Kantor Kelurahan Sungai Dama untuk membahas keluhan tersebut.
Salah satu warga terdampak, Risma Anggreni mengatakan pada malam itu getaran terasa seperti gempa bumi saat alat berat melakukan uji pondasi dan membuat sejumlah rumah terdampak, sehingga mereka turun aksi.
Maka dari itu, pihaknya meminta agar pekerjaan terowongan tersebut dihentikan terlebih dahulu sampai adanya perbaiakannterhadap dampak yang dirasakan.
“Kami meminta pekerjaan terowongan distop dulu, kami meminta dampak-dampak yang ada ini diperbaiki, termasuk juga drainasenya yang tidak sesuai jalur, makanya tanah di sekitar longsor,” ucapnya.
Wanita 29 tahun tersebut juga mengaku tidak pernah menerima sosialisasi terkait pelaksanaan uji coba pondasi tersebut.
"Mereka bilang 1 Mei sosialisasi, itu tidak ada. Enggak ada (Surat). Enggak ada (Dari RT). Karena sebelumnya yang masih bulan Mei itu RT-nya kakak saya. Jadi tidak ada sama sekali sosialisasi. Mereka bohong ke publik," katanya.
Risma karibnya menambahkan, keretakan rumahnya mulai terlihat sejak alat berat mulai beroperasi beberapa waktu lalu.
“Awalnya kecil, tapi makin lama makin renggang. Lantai di dapur juga sudah turun,” keluhnya.
Sementara itu, Camat Samarinda Utara, La Uje menilai pertemuan ini merupakan langkah bersama antara warga, pemerintah, dan pihak proyek untuk mencari solusi terbaik.
“ini adalah bagian keinginan bersama. Keinginan bersama karena apapun itu respon cepat itu lebih penting,” jelasnya.
La Uje juga mengatakan akan menyampaikan hal ini kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Namun sebelum itu, pihaknya juga terlebih dahulu akan merumuskan hal-hal yang menjadi keinginan warga tersebut.
"Ini kami analisa kemudian ya secepatnya lah kami akan komunikasi dengan Pak Wali. karena ada hal-hal yang memang harusnya kami sampaikan," tuturnya.
Ditambahkan Lurah Sungai Dama, Saharudin menyebut terdapat beberapa rumah warga yang terdampak cukup parah akibat aktivitas proyek tersebut.
“Yang terdampak di RT 19 ada lima rumah, tapi yang cukup parah ada empat rumah. Di RT 7 juga ada satu rumah,” terangnya.
Diketahui sebelumnya, pihak pelaksana proyek sebelumnya menyampaikan bahwa pengujian pondasi dengan metode PDA Test tersebut merupakan tahap akhir dari pekerjaan pondasi sebelum dilanjutkan dengan pembangunan struktur atas. (*)