search

Daerah

Pendidikan Tinggi KaltimUntag SamarindaLegowoKualitas Pendidikan Kaltim

Kualitas Pendidikan Tinggi di Kaltim Belum Maksimal, Untag Samarinda Dorong Program Kemitraan

Penulis: Akmal Fadhil
9 jam yang lalu | 22 views
Kualitas Pendidikan Tinggi di Kaltim Belum Maksimal, Untag Samarinda Dorong Program Kemitraan
Potret Halaman Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Wakil Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda, Legowo, menilai bahwa sistem pendidikan tinggi di Kalimantan Timur (Kaltim) belum mencapai titik maksimal.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa berbagai stakeholder mulai bergerak dan berpikir ke depan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di daerah ini.

“Kalau ditanya apakah sistem pendidikan tinggi di Kaltim sudah maksimal, tentu saya katakan belum. Tapi semua pihak mulai berupaya memperbaiki,” ujar Legowo saat ditemui pada Rabu 13 Agustus 2025.

Menurutnya, ada sejumlah aspek mendasar yang perlu segera dibenahi, antara lain kesiapan fasilitas kampus, penguatan sumber daya manusia (SDM), dan penyediaan tempat praktik atau magang bagi mahasiswa di dunia industri.

“Mahasiswa perlu ruang eksplorasi keterampilan dan kompetensi. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus aktif menjalin kemitraan dengan korporasi dan pemerintah,” jelasnya.

Kerja sama tersebut, lanjut Legowo, sangat penting agar mahasiswa tidak hanya menguasai teori yang diajarkan di kampus, tetapi juga tangguh dalam menyelesaikan persoalan nyata di lapangan.

Ia menyebut penerapan kurikulum Outcome-Based Education (OBE) di kampus seharusnya ditunjang dengan pengalaman praktik yang memadai.

“Tidak cukup hanya teori. Kurikulum OBE menuntut mahasiswa memiliki hasil nyata. Maka mereka perlu dibekali pengalaman di dunia kerja sejak masih kuliah,” tambahnya.

Soal Gratispol di Swasta Masih Menunggu Validasi

Selain isu kualitas pendidikan, Legowo juga menyinggung soal program bantuan pendidikan gratispol. Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini proses pendataan calon penerima di perguruan tinggi swasta belum rampung.

“Penerimaan mahasiswa baru di kampus swasta memang masih berlangsung. Umumnya kami menunggu mahasiswa yang tidak tertampung di kampus negeri,” tuturnya.

Karena itu, lanjutnya, distribusi bantuan gratispol pun belum bisa dipastikan. Validasi dan verifikasi data mahasiswa baru harus dilakukan terlebih dahulu sebelum kampus bisa menyampaikan data penerima ke pemerintah.

“Setelah semua mahasiswa terdata secara komprehensif, barulah kami bisa menyampaikan informasi mengenai gratispol,” pungkas Legowo. (*)

Editor: Redaksi