search

Berita

SarcasticKomunitas LariKomunitas di SamarindaAditya Kurniawan

Mengenal Sarcastic, Komunitas Lari Samarinda yang Menyatukan Pecinta Olahraga hingga Lintas Kota

Penulis: Muhammad Riduan
3 jam yang lalu | 163 views
Mengenal Sarcastic, Komunitas Lari Samarinda yang Menyatukan Pecinta Olahraga hingga Lintas Kota
Komunitas Sarcastic saat sesi foto bersama. (Ho/Sarcastic)

Samarinda, Presisi.co – Di sebuah sudut Samarinda, ada sekelompok orang yang percaya bahwa lari bukan sekadar olahraga, tapi juga cara membangun persahabatan. Mereka menamakan diri Sarcastic, sebuah komunitas yang kini menjadi rumah bagi ratusan pelari dari berbagai usia dan latar belakang.

Padahal, cerita mereka dimulai dengan sangat sederhana. Tahun 2023, hanya lima orang yang rutin berlari bersama. Tidak ada nama komunitas, tidak ada agenda besar—hanya kebiasaan menghabiskan waktu bersama di lintasan.

“Awalnya itu enggak terbuka, orangnya itu-itu aja,” kenang Aditya Kurniawan atau Dale, pengelola komunitas Sarcastic, saat dihubungi pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Kepada Presisi.co, Dale menyebut bahwa komunitas ini diurus bersama Ari, Hussen dan Ilzak. 

Beberapa kali ikut berlari bersama komunitas lain di Samarinda, mereka mulai terbiasa menyambut orang baru. Puncaknya, di bulan Ramadan tahun lalu, obrolan usai berbuka puasa memunculkan ide untuk membentuk komunitas yang benar-benar aktif dan inklusif.

“Niatnya mau bikin wadah buat pemula-pemula yang pengen ikut tapi kadang malu atau enggak ada teman,” ujar Dale.

Nama Sarcastic lahir dari filosofi sederhana, tidak semua sarkas itu negatif.

“Justru kami ingin bawa arti yang humoris, happy, netral, dan bisa nyambung sama siapa saja,” jelasnya.

Pertemuan resmi pertama berlangsung usai tarawih di sebuah kedai kopi di Jalan Abdoel Wahab Sjahranie (AWS). Undangan yang disebar lewat media sosial membuahkan hasil: sekitar 30 orang datang. Kini, jumlah itu berkembang pesat. Dalam kegiatan mingguan, Sarcastic bisa mengumpulkan 50 hingga 100 peserta, bahkan pernah memecahkan rekor 450 pelari saat menggelar acara di Tenggarong.

Kegiatan rutin mereka biasanya diadakan pada malam hari, khususnya Jumat malam.

“Mayoritas free-nya orang kan di hari Jumat, selesai kerja semua, terus bisa kumpul bareng,” tutur Dale.

Meski berbasis di Samarinda, jejak Sarcastic merambah ke berbagai kota. Mereka pernah berlari bersama komunitas di Tenggarong, Sangatta, Balikpapan, bahkan menjalin hubungan dengan komunitas di Jakarta.

“Kalau ada yang main ke sini, kita welcome. Kalau kita ke luar kota juga bareng,” tambahnya.

Bagi Dale, rahasia komunitas yang mengusung semboyan Solidaritas Tanpa Batas ini terletak pada dua hal: konsistensi dan komitmen. “Kegiatannya tujuannya kesehatan, nambah relasi, dan menjaga kebersamaan,” ujarnya.

Sarcastic terbuka untuk siapa saja, dari anak-anak hingga orang tua. Tidak ada target prestasi, yang penting setiap orang bergerak sesuai kemampuannya.

“Yang biasa jalan, nanti bertahap lari. Ada prosesnya. Intinya saling support dan menjaga silaturahmi,” tutup Dale. (*)

Editor: Redaksi

Baca Juga