Penulis: M Yahya
Tenggarong, Presisi.co - Pasca musibah longsor di Desa Batuah, berbagai tuntutan muncul ke permukaan. Salah satunya adalah desakan agar sumur bor yang dituding memicu gangguan tanah segera ditutup. Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, memastikan langkah itu telah ia ambil sesuai dengan kewenangan yang dimiliki pemerintah desa.
Abdul Rasyid menegaskan bahwa penutupan sumur bor yang dianggap bermasalah telah dilakukan secara resmi. Ia bahkan menyiapkan berita acara sebagai bukti tindakan tersebut.
“Kewenangan desa seperti penutupan sumur bor, berani saya lakukan karena itu masuk dalam kewenangan kami. Dan itu sudah saya lakukan,” tegasnya.
Namun demikian, ia juga menjelaskan bahwa tidak semua tuntutan warga dapat dipenuhi. Terutama permintaan untuk menutup aktivitas tambang, yang merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Kalau terkait mereka menuntut supaya kami menutup perusahaan, mohon maaf, itu bukan ranahnya kami. Itu ranah kementerian. Kami hanya bisa menyampaikan aspirasi,” ujarnya.
Di tengah situasi yang penuh tekanan, sebagian warga bahkan menuntut pencopotan dirinya dari jabatan kepala desa. Rasyid menyatakan siap menghadapi proses tersebut asalkan sesuai aturan.
“Kalau tuntutan pencopotan kepala desa, silakan saja jika menurut aturan memang harus dicopot. Saya tidak keberatan, saya tidak gila jabatan. Tapi kalau caranya berlebihan dan menyerang pribadi, saya tidak bisa terima. Kami juga punya harga diri,” pungkasnya.
Pernyataan ini menjadi penegasan bahwa pemerintah desa tetap fokus menyelesaikan persoalan berdasarkan batas kewenangan yang ada, sambil terus membuka ruang dialog yang sehat dengan masyarakat. (*)
Editor: Redaksi
