Profil dan Perjalanan Hidup Ustaz Yahya Waloni, Eks Pendeta yang Meninggal Dunia Saat Jadi Khotib Salat Jumat
Penulis: Rafika
1 hari yang lalu | 840 views
Ustaz Yahya Waloni. (net)
Presisi.co - Kabar duka datang di hari raya Idul Adha 1446 H, tepatnya dari Makassar, Sulawesi Selatan. Ustaz Yahya Waloni dikabarkan meninggal dunia pada Jumat, 6 Juni 2025.
Informasi dari Suara.com menyebut, sebelum wafat, Ustaz Yahya sempat terjatuh saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Minasa Upa. Ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bahagia. Sayangnya, tak lama kemudian ia dinyatakan meninggal dunia.
Sosok Ustaz Yahya Waloni dikenal sebagai penceramah kontroversial. Ia dikenal karena menyampaikan ceramah dengan gaya blak-blakan dan menyentuh isu-isu sensitif.
Sebelumnya, ia juga pernah terlibat dalam proses hukum terkait ceramahnya.
Yahya Waloni bukanlah sosok yang asing di dunia dakwah. Ia adalah mualaf sekaligus eks pendeta yang kemudian memeluk agama Islam.
Ia lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 30 November 1970, berasal dari keluarga Minahasa yang taat memeluk agama Kristen.
Ia merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara dan anak dari seorang pensiunan tentara yang pernah duduk di kursi DPRD kabupaten di Sulawesi Utara.
Sebelum memeluk Islam, Yahya sempat menjabat sebagai Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong dari 1997 hingga 2004.
Ia juga pernah menjadi dosen di Universitas Balikpapan sampai 2006 dan memiliki gelar doktor dari Institut Theologia Oikumene Imanuel, Manado, tertanggal 10 Januari 2004.
Pada 2006, Ustaz Yahya Waloni pindah ke Tolitoli. Di sana, ia mulai mendalami Islam lebih serius dan mendapatkan bimbingan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
Bersama sang istri, Yahya mengucapkan dua kalimat syahadat pada 11 Oktober 2006, dibimbing oleh Sekretaris PC Nahdlatul Ulama Tolitoli, Komarudin Sofa.
Setelah menjadi mualaf, ia mengganti namanya menjadi Muhammad Yahya, istrinya yang bernama Lusiana menjadi Mutmainnah, dan nama anak-anak mereka pun ikut diganti sesuai nama Islami.
Ustaz Yahya Waloni pernah blak-blakan soal masa lalunya. Ia mengaku sempat nakal saat muda dan masih menyimpan bekas tato di tubuhnya.
Sebelum dikenal sebagai penceramah, Yahya Waloni adalah pendeta yang terdaftar di Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, tepatnya di Wilayah VI Sorong-Kaimana.
Ceramah Ustaz Yahya terkenal frontal dan blak-blakan. Ia kerap tersandung kontroversi karena mengungkit isu sensitif seperti misionaris dan kristenisasi.
Ustaz Yahya Waloni mendapat julukan sebagai Ustaz Pansos (Panjat Sosial) dari Denny Siregar karena gemar mengangkat teori tentang agamanya dulu sebagai 'jualan' supaya pamornya meningkat di mata umat Islam. (*)