BPSDM Kaltim Gelar Pelatihan Soft Skills bagi Tenaga Kesehatan
Penulis: Akmal Fadhil
18 jam yang lalu | 64 views
BPSDM Kaltim saat menggelar pelatihan soft skill kepada tenaga kesehatan. (Istimewa)
Samarinda, Presisi.co – Guna meningkatkan mutu layanan kesehatan serta menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Pelatihan Soft Skills bagi tenaga kesehatan di lingkungan pemerintah provinsi.
Kegiatan ini berlangsung pada 19–23 Mei 2025 dan diikuti oleh 40 peserta dari sejumlah instansi kesehatan, termasuk Dinas Kesehatan Kaltim, RSUD Abdul Wahab Sjahranie, RSJD Atma Husada Mahakam, dan RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo.
Salah satu sesi pelatihan yang digelar pada Rabu, 21 Mei 2025, menyoroti pentingnya literasi digital dan etika bermedia sosial. Materi ini disampaikan oleh Fahmy Asa, Pranata Komputer Ahli Muda dari Diskominfo Kaltim, bertempat di Gedung Kelas A BPSDM Kaltim, Samarinda.
Fahmy memaparkan bahwa indeks literasi digital Kalimantan Timur pada 2022 berada di angka 3,62 sedikit di atas rata-rata nasional yang tercatat sebesar 3,54. Pilar etika digital mencatat skor tertinggi sebesar 3,90, sementara keamanan digital (digital safety) menjadi perhatian dengan skor terendah, yakni 3,17.
“Etika digital dalam layanan kesehatan sangat penting. Prinsip saring sebelum sharing perlu diterapkan, terutama dalam menghadapi penyebaran hoaks yang marak terjadi di era digital,” tegas Fahmy.
Ia juga menekankan pentingnya mencantumkan sumber informasi yang kredibel saat membuat konten edukatif, serta memilih diksi yang positif dan bebas dari unsur SARA.
Dalam materinya, Fahmy mengulas empat pilar literasi digital versi Kementerian Kominfo, yakni keterampilan digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital. Pilar-pilar ini dianggap penting untuk mendukung transformasi digital yang sehat, baik di ranah pribadi maupun profesional.
“Peserta pelatihan diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan ini dalam pelayanan kesehatan publik, khususnya dalam menghadapi tantangan komunikasi digital yang terus berkembang,” pungkasnya. (*)