Penulis: Muhammad Riduan
8 jam yang lalu | 39 views
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar. (Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Insiden longsor di lereng inlet tunnel Jalan Sultan Alimuddin, Samarinda, yang terjadi pada Senin 12 Mei 2025, turut mendapat perhatian dari anggota legislatif. Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menilai bahwa titik yang longsor memang sudah tergolong rawan sejak awal.
Deni menegaskan bahwa area yang terdampak bukan bagian dari struktur utama terowongan, melainkan inlet atau mulut terowongan, yang posisinya langsung menghadap ke akses lalu lintas.
“Itu bukan struktur dalam, tetapi inlet. Saat sidak sebelumnya, kami sudah memberi catatan karena posisi inlet sangat dekat dengan pintu terowongan. Artinya, ini area yang rawan longsor dan membahayakan warga yang melintas,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (14/5/2025).
Ia mendorong agar peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bersama antara kontraktor pelaksana dan Pemerintah Kota Samarinda. Terlebih, proyek terowongan tersebut belum diresmikan dan masih dalam tahap akhir penyempurnaan.
“Perlu ada langkah cepat dan solusi teknis dari tim ahli agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari,” sambungnya.
Politisi Partai Demokrat itu juga menyoroti faktor cuaca ekstrem sebagai salah satu penyebab utama longsor. Menurutnya, tingginya curah hujan beberapa hari terakhir memperparah potensi kerawanan di titik inlet.
“Kita semua tahu, curah hujan sangat tinggi belakangan ini. Dengan posisi inlet yang memang rawan, potensi longsor sangat mungkin terjadi. Ini juga yang sudah kami sampaikan sebelumnya dalam pengawasan,” tandasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Samarinda Andi Harun memastikan bahwa struktur utama badan terowongan tetap dalam kondisi aman. Ia menjelaskan bahwa area yang longsor merupakan dinding penahan sementara yang belum bersifat permanen.
“Yang longsor itu di bagian luar, penahan sementara yang masih dalam proses pengadaan lewat APBD 2025,” jelas Andi Harun saat meninjau lokasi, Selasa, 13 Mei 2025. (*)