search

Daerah

Mentan AmranRudy Mas'udSwasembada BerasPemprov Kaltim

Jawab Tantangan Mentan Amran, Rudy Mas'ud Optimis Wujudkan Swasembada Beras

Penulis: Redaksi Presisi
4 jam yang lalu | 0 views
Jawab Tantangan Mentan Amran, Rudy Mas'ud Optimis Wujudkan Swasembada Beras
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud saat memimpin morning briefing di Kantor Gubernur Kaltim. (Ist/Pemprov Kaltim)

Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan kesiapannya menjawab tantangan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, untuk mewujudkan swasembada beras dalam waktu enam bulan ke depan.

Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud (Harum), saat memimpin Morning Briefing bersama jajaran pemerintah provinsi di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu 14 Mei 2025.

“Enam bulan ke depan akan menjadi ujian serius dari Menteri Pertanian. Tapi saya cukup optimis, kita bisa mencapai swasembada beras,” ujar Harum yang didampingi Wakil Gubernur Seno Aji, Sekda Kaltim Sri Wahyuni, serta para kepala perangkat daerah.

Di awal masa kepemimpinannya, Harum mengaku sempat ragu dengan potensi pertanian di Kaltim karena kondisi tanah yang panas akibat kandungan batu bara. Namun, pandangan itu berubah setelah melihat langsung teknologi pertanian mekanis yang diperkenalkan Menteri Amran di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU) pekan lalu.

Menteri Amran bahkan telah menunjukkan hasil konkret: stok beras hingga 3,6 juta ton dapat dicapai tanpa perlu impor, meski lahan sawah nasional menyusut dan jumlah penduduk terus bertambah.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Gubernur Harum menyatakan bahwa Kaltim telah menyiapkan dua kawasan utama untuk mendukung program swasembada, yaitu 18.000 hektare di Kabupaten Kutai Timur dan 12.000 hektare di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Selain kesiapan lahan, Gubernur juga menekankan pentingnya ketersediaan pupuk dalam jumlah cukup agar produktivitas sawah maksimal.

Adapun salah satu lokasi yang menjadi perhatian khusus Mentan adalah kawasan Muara Enggelam di Kukar, karena letaknya yang dekat dengan aliran sungai sehingga dinilai potensial untuk pengembangan pertanian berbasis lahan basah. (*)

Editor: Redaksi