Penulis: Rafika
Presisi.co - Identitas artis berinisial JF yang sebelumnya diperiksa oleh Polres Bandara Soekarno Hatta terkait dugaan penyalahgunaan obat keras melalui media vape akhirnya terungkap.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi bahwa sosok yang dimaksud adalah aktor Jonathan Frizzy.
"Benar (artis inisial JF adalah Jonathan Frizzy)," ujar Ade Ary, Selasa (29/4/2025), dilansir dari Suara.com.
Meski begitu, Ade Ary menegaskan status Jonathan Frizzy saat ini masih sebagai saksi. Penyidik disebut masih membutuhkan keterangannya dalam proses penyelidikan.
"Statusnya masih saksi. Penyidik membutuhkan keterangan saksi JF," jelas Ade Ary.
Kasus ini bermula dari Polres Bandara Soetta yang mengungkap dugaan penyalahgunaan etomidate, sejenis obat keras, yang diselundupkan melalui vape pada Maret 2025.
Dalam pengembangan kasusnya, tiga orang berinisial BTR, EDS, dan ER ditangkap setelah kedapatan membawa vape mengandung etomidate dari luar negeri.
Nama Jonathan Frizzy kemudian mencuat dari hasil pemeriksaan ketiga tersangka tersebut. Ia pun telah memenuhi panggilan pertama penyidik pada 17 April lalu.
"Dari JF sudah memenuhi panggilan kami sebagai saksi," ujar Kasat Narkoba Polres Bandara Soetta, AKP Michael K. Tandayu dalam keterangannya, Senin (28/4/2025).
Namun, penyidik merasa perlu menggali lebih jauh dan kembali melayangkan panggilan kedua pada 21 April. "Kemarin pada 21 April, kami juga berkomunikasi lagi untuk kami layangkan panggilan kedua," jelas Michael K. Tandayu.
Sayangnya, Jonathan belum bisa hadir karena alasan kesehatan. "Dari pihak PH-nya menyatakan bahwa saudara JF sakit, dan harus dirawat di rumah sakit," papar Michael K. Tandayu.
Sementara itu, Benny Simanjuntak, paman Jonathan Frizzy, ikut angkat bicara melalui unggahan di Instagram miliknya. Ia membenarkan keponakannya diperiksa dalam kasus tersebut, tetapi hanya sebatas saksi.
"Hanya sebagai saksi," tulis Benny Simanjuntak.
Benny Simanjuntak juga menegaskan bahwa perkara yang menyeret nama Jonathan Frizzy bukanlah kasus penyalahgunaan narkoba, melainkan berkaitan dengan obat keras.
"Obat keras bukan narkoba," kata Benny Simanjuntak.
Ia juga mengingatkan publik agar tidak asal menuduh tanpa bukti. Ia bahkan mengancam akan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarkan tuduhan tak berdasar terhadap Jonathan.
Menurut Benny Simanjuntak, penyalahgunaan obat keras dan narkoba adalah dua hal berbeda, dan butuh pembuktian lebih lanjut.
"Harus ada pembuktian," tandasnya. (*)
Editor: Rafika
