Simak Tips Parenting Biar Anak Jadi Cerdas Ala Orang Tua Arra Bocah Pintar yang Lagi Viral
Penulis: Rafika
1 hari yang lalu | 232 views
Arra, bocah pintar yang lagi viral. (net)
Presisi.co - Nama Sana Arra mendadak viral di media sosial setelah kemampuannya berbicara seperti orang dewasa mencuri perhatian warganet.
Bocah perempuan ini dikenal karena kecerdasannya dalam berdiskusi, bahkan membahas topik yang tergolong rumit untuk anak seusianya. Cara bicaranya pun berbeda dengan anak seusianya.
Tingkah Arra itu lantas membuat banyak warganet gemes. Akun TikTok miliknya, @/bababubuarra, kini telah memiliki lebih dari satu juta pengikut. Video-videonya di TikTok maupun Instagram ramai ditonton.
Untuk diketahui, Arra merupakan putri dari pasangan Billi Sandi Pratama alias Baba dan Mega Vallentina alias Bubu.
Kedua orang tuanya dinilai sukses dalam mendidik Arra hingga memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Bagaimana tidak, Arra yang belum genap berusia 5 tahun itu sudah mengenal dan bisa membahas topik rumit seperti inflasi.
Kecerdasan Arra membuat dirinya diundang ke berbagai acara, seperti salah satunya podcast atau siniar Denny Sumargo.
Dalam podcast tersebut, Bubu membeberkan rahasia parenting yang diterapkan kepada Arra hingga putrinya itu bisa berbicara seperti orang dewasa.
Orang tua Arra mengaku menerapkan parenting yang cukup berbeda dari kebanyakan parenting masa kini. Berbeda dengan anak seusianya yang akrab dengan gadget, Arra justru dibesarkan tanpa akses ke perangkat digital.
Orang tuanya lebih memilih untuk berinteraksi langsung dengannya melalui diskusi yang mendalam. Hal ini disebut sebagai salah satu faktor yang membentuk kemampuan berpikir kritis serta komunikasinya yang luar biasa.
Selain itu, Arra memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia sering mengajukan pertanyaan kepada kedua orang tuanya, yang kemudian berkembang menjadi diskusi menarik. Pola komunikasi ini membuatnya memahami banyak hal sejak usia dini.
"Jadi kita gak mau kasih gadget karena supaya dia nanti banyak diam sambil berpikir. Jadi dia sering banget nanya-nanya itu apa yang terang kenapa kalau dipencet jadi terang," ungkap mama Arra ke Denny Sumargo.
Selain itu, Arra juga tidak diajak berbicara dengan bahasa bayi. Kedua orang tuanya selalu menggunakan bahasa yang lebih kompleks agar Arra terbiasa memahami percakapan orang dewasa.
"Kita bentuk komunikasinya enggak pakai bahasa bayi, supaya dia tuh lebih bisa mencerna omongan yang ada di sekitarnya gitu," terang perempuan yang bernama Mega Vallentina tersebut dalam acara terpisah, dikutip Jumat (7/3/2025).
Sang ayah, Billi Sandi Pratama, yang memiliki latar belakang sebagai coach serta mengetahui NLP (Neuro-Linguistic Programming), mengaku menerapkan metode komunikasi yang membangun pola pikir logis sejak dini kepada Arra.
"Jadi basic-nya aku memang sudah biasa nge-coach orang, sama belajar juga NLP," ujar Baba alias ayah Arra.
Lantas, apa itu NLP yang menjadi metode Baba mendidik Arra?
Ditinjau dari asal-usul kata, neuro linguisitc programming terdiri atas tiga buah kata, yaitu neuro, linguistic dan programming. Kata neuro berasal dari bahasa Inggris, artinya saraf, linguistic berarti bahasa, sedangkan programming bermakna pemrograman.
Menurut The Association for NLP, NLP memahami bagaimana otak (neuro) memproses kata-kata yang kita gunakan (linguistic) serta bagaimana hal itu dapat memengaruhi masa lalu, masa kini, dan masa depan kita (programming).
Menurut jurnal berjudul 'Menerapkan Neurolinguistic Programming (NLP) dalam Pembelajaran' yang ditulis oleh Wikanengsih, NLP merupakan pemrograman pikiran (otak manusia) dengan menggunakan bahasa sebagai medianya, baik melalui bahasa verbal maupun nonverbal sehingga dapat menghasilkan pikiran dan perilaku.
NLP dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Richard Bandler dan John Grinder, yang percaya bahwa ada pola tertentu dalam cara orang sukses berpikir, berbicara, dan bertindak yang dapat dipelajari dan diterapkan oleh orang lain untuk mencapai hasil serupa.
Neuro-Linguistic Programming (NLP) bermanfaat dalam meningkatkan komunikasi, membangun kepercayaan diri, dan mengubah pola pikir serta perilaku untuk mencapai tujuan yang lebih baik. (*)