search

Berita

100 Hari Prabowo-GibranKabinet PrabowoKabinet Merah PutihPopulixSurvei Kinerja Kabinet

Beda Pengguna X dan TikTok soal 100 Hari Prabowo-Gibran Menurut Populix

Penulis:
Rabu, 19 Februari 2025 | 294 views
Beda Pengguna X dan TikTok soal 100 Hari Prabowo-Gibran Menurut Populix
Foto bersama Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama jajaran Kabinet Merah Putih. (Ist)

Presisi.co - Populix mengungkapkan pengguna media sosial memberikan opini berbeda atas arah kebijakan dan kepuasan pada 100 hari pertama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Perbedaan mencolok terlihat antara pengguna media sosial X dan TikTok.

Riset Populix tentang “Persepsi Publik terhadap 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran” menunjukkan secara umum masyarakat menilai arah kebijakan terlihat cukup jelas selama masa awal ini (78%). Namun, terdapat perbedaan penilaian yang mencolok antara anggota masyarakat jika dilihat dari  media sosial yang mereka gunakan. Jika mayoritas pengguna TikTok (87%) dan Instagram (75%) secara umum menilai arah kebijakan cukup jelas, sebaliknya pengguna media sosial X (dulu Twitter) mayoritas (63%) malah menilai selama 100 hari pemerintahan arah kebijakan belum jelas.

Nazmi Haddyat Tamara, Manajer Riset Sosial Populix, menjelaskan alasan ‘media sosial yang paling sering digunakan’ menjadi salah satu parameter analisis merujuk pada riset Reuters Institute, yang menemukan profil berbeda antar pengguna media sosial.  Riset Reuters Institute tahun 2023 terhadap 93.000 pengguna berita digital di 46 negara (termasuk Indonesia) menunjukkan perbedaan terutama dalam hal tingkat pendidikan, minat baca atas berita, dan minat mencari informasi. Responden dengan pendidikan tinggi lebih banyak ditemukan di X (Twitter) dibanding Instagram maupun TikTok. Demikian juga halnya dengan minat baca atas berita, dan minat mencari informasi.

“Jadi secara umum, temuan Populix tentang penilaian atau opini atas apa yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan ini bisa berbeda jika dilihat dari profil tersebut,” ungkap Nazmi. 

Selain penilaian atas kejelasan arah pemerintahan, survei Populix juga meminta penilaian atas prioritas strategis dan tingkat kepercayaan publik. “Tiga hal ini menurut Populix sebaiknya menjadi fokus pemerintahan dalam masa awal pemerintahannya, menjelaskan arah pemerintahan, memberitahu dan menentukan prioritas strategi, serta membangun kepercayaan publik,” lanjut Nazmi. 

Secara umum responden melihat pemerintahan saat ini fokus kepada Ekonomi, Pemberantasan Korupsi, dan Pendidikan. “Industrialisasi/Hilirisasi yang kerap disebut sebagai salah satu program yang akan dilanjutkan pada masa kampanye lalu, tidak dilihat lagi sebagai prioritas. Hal lain yang dinilai kurang jadi prioritas adalah Lingkungan Hidup,” tambah Nazmi. 

Sementara mengenai tingkat kepercayaan, responden cenderung lebih percaya kepada Presiden dibanding yang lain. Namun, terdapat perbedaan cukup mencolok antara pengguna media sosial X (Twitter) dibanding TikTok mengenai tingkat kepercayaan ini. Tingkat kepercayaan pengguna X terhadap pemerintahan cenderung rendah (35%), dengan yang paling rendah adalah tingkat kepercayaan kepada wakil presiden (27%). 

“Lagi-lagi terdapat perbedaan antara pengguna X dan TikTok dalam hal kepuasan berdasarkan sektor selama 100 hari masa pemerintahan Prabowo-Gibran.  Pengguna TikTok mayoritas menyatakan tingkat kepuasan tinggi (di atas 70%) pada hampir semua sektor. Sedang pengguna X yang merasa puas hanya pada kisaran 30-an persen, selebihnya tidak puas,” ujar Nazmi.

Nazmi menambahkan, riset ini menguatkan hipotesa bahwa penilaian semacam ini sangat bergantung dengan sumber informasi yang diterima oleh publik. “Opini yang muncul sangat dipengaruhi oleh sumber informasi yang mereka dapatkan, juga lingkungan di mana mereka berinteraksi. Pasalnya, alogaritma media sosial yang mempersonalisasi pengalaman online pengguna, akhirnya hanya menyajikan informasi yang memperkuat keyakinan mereka (information bubble),“ tutup Nazmi. 

Pengumpulan pendapat ini dilakukan melalui survei online terhadap 1.000 orang responden pada  24-31 Januari 2025, tak lama setelah 100 hari pemerintahan baru berlangsung. Responden tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan pulau lainnya.  

Untuk melihat laporan “Persepsi Publik terhadap 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran” secara lengkap, silakan mengunjungi tautan berikut. (*)

Editor: Redaksi