Resmi Berganti Nama, PopSurvey Hadir Lebih Dekat untuk Dukung Riset Akademik
Penulis: Siaran Pers
4 jam yang lalu | 0 views
PopSurvey.
Presisi.co - Populix, perusahaan riset berbasis teknologi asal Indonesia, mengumumkan perubahan nama Poplite, platform survei cepat mandiri miliknya, menjadi PopSurvey. Perubahan nama ini merupakan langkah strategis untuk lebih mendekatkan layanan PopSurvey kepada masyarakat, dan menegaskan dukungan Populix untuk perkembangan dunia riset Indonesia.
Raymond Tjipto, VP of Strategy and Business Operations di Populix, mengungkapkan, “Ekosistem riset akademis di Indonesia saat ini masih tergolong lemah. Bahkan masih di bawah negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, yang penduduknya jauh lebih sedikit. Minimnya jumlah jurnal akademik berkualitas ini disebabkan oleh berbagai kendala, dua di antaranya adalah keterbatasan finansial dan waktu.”
Menurut peringkat SCImago Journal & Country Rank, Indonesia menempati peringkat ke-37 dari segi jumlah jurnal akademik yang berhasil masuk ke dalam Scopus. Scopus merupakan indeks jurnal internasional yang jadi kiblat jurnal berkualitas dan bergengsi.
Karena itu pada tahun 2021 lalu PopSurvey hadir ke dalam ekosistem riset Populix. Platform survei mandiri daring ini menjadi solusi penelitian kuantitatif melalui survei, yang lebih ramah di kantong dan cepat dengan dukungan teknologi AI.
Pengguna dapat menyebarkan survei secara online ke lebih dari 700 ribu responden terverifikasi Populix di seluruh Indonesia. Hal ini memampukan pengumpulan data yang cepat, bahkan 97.5% survei selesai kurang dari 24 jam.
PopSurvey juga menghadirkan fitur NeXa, asisten riset berbasis AI yang dapat membantu memandu pengguna dalam melakukan riset. Mulai dari merancang dan membuat kuesioner, mengakses kumpulan responden sesuai target, hingga menarik kesimpulan.
Kesemuanya dibungkus dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp375 per jawaban, tanpa dikenai biaya penggunaan platform. Karena itu layanan PopSurvey tidak hanya bermanfaat bagi penelitian akademik dosen dan profesional, tetapi juga dapat mengakomodir kebutuhan dan kantong mahasiswa, pelajar, juga untuk membantu pertumbuhan bisnis.
Tak hanya itu, PopSurvey juga menawarkan layanan konsultasi publikasi jurnal terindeks SINTA (Science and Technology Index). SINTA adalah sebuah indeks jurnal di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek). Layanan konsultasi ini diberikan secara cuma-cuma, untuk membantu memfasilitasi penerbitan jurnal ilmiah bersama PopSurvey.
Hingga saat ini PopSurvey telah berhasil membantu penelitian akademik di lebih dari 180 universitas lokal maupun swasta, dalam dan luar negeri. Termasuk menggandeng lebih dari 40 partner resmi universitas dan komunitas, seperti PPI Dunia dan Matagaruda LPDP. Secara total PopSurvey telah meluncurkan hingga 10.000 survei, yang didominasi penelitian akademik oleh dosen dan mahasiswa.
“Selanjutnya, kami akan terus mengembangkan PopSurvey agar semakin mudah, akurat, dan cepat, berfokus pada riset akademik yang membutuhkan responden bervariatif dan jangkauan di luar Indonesia. Pengembangan juga akan mengedepankan pemanfaatan teknologi artificial intelligence untuk mempermudah proses riset. Harapannya, PopSurvey dapat semakin mendorong perkembangan dunia riset Indonesia, dan mendorong demokratisasi data di tanah air,” akhir Raymond.
Apabila ingin mengakses layanan PopSurvey, pengguna dapat mengunjungi laman info.populix.co/product/ popsurvey dan memilih “Try PopSurvey Now” pada bagian tengah layar. Setelah itu, pengguna dapat mendaftarkan diri atau masuk dengan menggunakan email. Setelah masuk, pengguna dapat melihat contoh hasil riset PopSurvey dengan memilih “Lihat Contoh Hasil” di sisi kanan atas. Apabila pengguna ingin menggunakan fitur asisten riset NeXa, silakan memilih logo bulat biru dengan huruf “P” di sisi kanan bawah, dan memulai percakapan dengan NeXa.