search

Daerah

DPRD KaltimKomisi IV DPRD KaltimAndi Satya Adi Saputrafasilitas kesehatan Kaltim

DPRD Kaltim Dorong Pemerataan Fasilitas Kesehatan, Fokus pada Daerah Terpencil

Penulis: Giovanni Gilbert Anras
14 jam yang lalu | 64 views
DPRD Kaltim Dorong Pemerataan Fasilitas Kesehatan, Fokus pada Daerah Terpencil
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra. (Presisi.co/Gio)

Samarinda, Presisi.co - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, menyoroti pentingnya pemerataan fasilitas kesehatan di seluruh kabupaten/kota di Kaltim.

Ia menekankan, kesenjangan infrastruktur kesehatan antara daerah perkotaan seperti Samarinda, Balikpapan, dan Bontang dengan daerah terpencil masih menjadi tantangan serius.

“Kita harus memastikan masyarakat di daerah terluar mendapatkan layanan kesehatan yang sama baiknya seperti di daerah Samarinda atau Balikpapan. Hal ini menjadi prioritas agar kesejahteraan di bidang kesehatan dapat tercapai,” ujar Andi.

Menurutnya, fasilitas kesehatan di 10 kabupaten/kota masih belum merata, terutama di wilayah perbatasan dan pedalaman. Keterbatasan peralatan medis, minimnya tenaga kesehatan, dan distribusi obat-obatan yang tidak optimal menjadi permasalahan utama.

“Di beberapa kabupaten/kota, rumah sakit daerah masih jauh tertinggal dibandingkan dengan fasilitas kesehatan di kota besar. Masyarakat di pedalaman juga berhak mendapatkan layanan berkualitas,” tegas Andi.

Data Dinas Kesehatan Kaltim tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di provinsi ini mencapai 22,9 persen, sedikit lebih rendah dari 23,9 persen pada 2022, tetapi masih di atas rata-rata nasional sebesar 21,5 persen.

Selain itu, kasus kematian ibu meningkat dari 73 kasus pada 2022 menjadi 83 kasus pada 2023, sementara angka kematian bayi tercatat sebanyak 53 kasus di tahun yang sama.

“Perbaikan infrastruktur kesehatan saja tidak cukup. Kita juga harus meningkatkan kualitas layanan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi,” tambah Andi.

DPRD Kaltim berkomitmen mengawal pembangunan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah provinsi, termasuk di daerah terpencil.

“Sinergi antara pemerintah provinsi, DPRD, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan sistem kesehatan yang inklusif dan merata,” ungkapnya.

Andi juga berharap kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi momentum untuk mendorong pembangunan sektor kesehatan yang lebih baik.

“Kita ingin Kalimantan Timur tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga sehat secara menyeluruh,” katanya.

Dalam rangka mengurangi kesenjangan, Andi mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan fasilitas kesehatan di wilayah pedalaman.

Fokus utamanya adalah memastikan daerah-daerah terpencil memiliki fasilitas yang memadai, sehingga masyarakat tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Dengan kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan pemangku kepentingan lainnya, kita yakin bisa mengejar ketertinggalan ini,” tutup Andi. (*)

Editor: Redaksi