Penulis: Redaksi Presisi
1 hari yang lalu | 1 views
Samarinda, Presisi.co - Keberadaan kepengurusan organisasi cabor, sejatinya bertujuan untuk melakukan pembinaan atlet dan bermuara pada prestasi. Namun, layaknya sebuah organisasi, selalu ada dinamika di dalamnya, yang membuat tujuan utamanya tergantikan dengan ego personal-personal di dalamnya.
Kondisi inilah yang tengah terjadi di Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Kaltim. Sesaat sebelum tampil di PON, perselisihan paham terjadi di Ferkushi Kaltim yang mengakibatkan adanya dua kubu kepengurusan atau dualisme.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim Rasman Rading menyayangkan adanya konflik tersebut. Perpecahan di tubuh organisasi cabor disebutnya hanya akan mengorbankan atlet dan prestasi.
"Apa sih yang dicari dengan dualisme? Jika ada kesalahpahaman, kembali ikuti aturan yang ada," ucap Rasman.
Walau diakui ini bukan menjadi ranah Dispora, tapi selaku pembina semua cabor, Rasman berjanji akan mencarikan solusi. Nanti, ia berencana untuk memanggil kedua pihak dan berharap semua bisa diselesaikan dengan musyawarah mufakat.
"Kami akan coba fasilitasi untuk mediasi kedua kubu ini. Karena kan sebenarnya tujuannya sama, yakni mengembangkan pembinaan dan meningkatkan prestasi," lanjut Rasman mengakhiri. (*)