BRGM Memulai Sosialisasi Percepatan Rehabilitasi Mangrove di Kukar
Penulis: Anggi Triomi
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 287 views
Kutai Kartanegara, Presisi.co - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) resmi memulai sosialisasi program percepatan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Sosialisasi ini berlangsung di Hotel Grand Fatma, Tenggarong, pada Kamis (5/9/2024), dan merupakan bagian dari upaya perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove di wilayah pesisir.
Kegiatan ini menjadi langkah awal sebelum diterapkan di kabupaten dan kota lainnya yang memiliki kawasan mangrove prioritas untuk rehabilitasi. Kepala Kelompok Kerja Rehabilitasi Mangrove Wilayah Kalimantan-Papua BRGM, Giri Suryanata, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan pesisir.
“Ekosistem mangrove adalah zona transisi yang penting karena mempertemukan darat dan laut. Jika rusak, sangat sulit untuk dipulihkan, dan efek jangka panjangnya berpengaruh besar bagi kehidupan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Program ini berkolaborasi dengan inisiatif Mangrove for Climate Resilience (M4CR), yang didanai oleh Bank Dunia. Program ini bekerja sama dengan berbagai instansi seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), serta BRGM. Fokus utama program ini adalah penguatan ketahanan iklim melalui rehabilitasi ekosistem mangrove di Indonesia.
BRGM menargetkan rehabilitasi seluas 2.700 hektare mangrove di Kukar, khususnya di kawasan Delta Mahakam yang dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung kehidupan masyarakat pesisir.
“Tahun depan, target ini bisa bertambah, tergantung hasil pemetaan lahan yang disampaikan oleh pemerintah daerah,” tambah Giri.
Dalam pelaksanaannya, BRGM akan melibatkan instansi teknis di tingkat provinsi serta kabupaten/kota untuk memastikan kesesuaian lokasi rehabilitasi dengan karakteristik lahan. Dengan upaya ini, diharapkan ekosistem mangrove dapat terjaga kelestariannya, memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat pesisir di Kukar. (*)