Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Samarinda, Presisi.co - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda menggelar rapat pleno terbuka terkait hasil rekapitulasi DPSHP dan penetepan DPT tingkat kota jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Komisioner KPU Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, Akbar Ciptanto menjelaskan, data DPSHP menunjukkan angka sebesar 613.202 pemilih.
Melalui pleno yang di laksanakan di Hotel Mercure Samarinda pada Sabtu, 21 September 2024 KPU menetapkan DPT untuk Pilkada sebesar 162.072 pemilih yang tersebar di 10 Kecamatan Samarinda.
“Hanya saja, setelah penetapan DPSHP di tingkat kecamatan, ada data turun dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) pada tanggal 30 Agustus 2024,” kata Akbar Ciptanto pada Sabtu, 21 September 2024.
Dari data turunan tersebut, KPU Samarinda menganalisa kegandaan dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang berasal dari berbagai daerah.
“Kita lakukan analisa data invalid untuk mengecek apakah NIK-nya benar, apakah orangnya meninggal, dan mengecek perpindahan kota berdasarkan NIK tersebut,” tambahnya.
Akbar juga memeriksa laporan dari masyarakat terkait kelengkapan data. Selain itu, KPU Samarinda menerima saran dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terhadap warga yang sudah menetap di Samarinda tapi masih belum terdaftar sebagai DPT.
“Setelah dilakukan perbaikan, terdapat 910 pemilih baru laki-laki dan 929 pemilih perempuan dengan total 1839. Sementara tidak memenuhi syarat seperti, apakah dia TNI atau Polri. Jadi, ada beberapa kriteria khusus,” ucapnya.
Melalui data tersebut, KPU Juga menetapkan TPS untuk pilkada sebanyak 1202 TPS reguler maupun TPS Khusus.
Selain itu, Akbar menyatakan ada penambahan TPS Khusus pada Pilkada mendatang yang sebelumnya hanya enam, menjadi tujuh. 2 TPS Khusus ada di Lapas Sudirman, Rutan Sempaja, Lapas Narkotika, Universitas Mulawarman, dan di Universitas Muhammadiah Kaltim.
Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat menambahkan, untuk data hasil perbaikan beberapa waktu yang lalu akan ditelah kembali. (*)
Editor: Redaksi
